Apakah Ujian Nasional Penyebab Tingginya Motivasi Belajar? Belajar dari Korea dan China...

photo author
- Sabtu, 23 November 2024 | 10:14 WIB
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI (GoraJuara.com/dok AKSI)
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Pro kontra berlakunya Ujian Nasional (UN) kembali muncul. Apakah ini hasil riset atau emosional? Dalam mengambil kebijakan pendidikan perlu kajian inten dan mendalam.

Siapa pengambil kebijakan di dunia pendidikan jadi bahan pertimbangan. Latar belakang pendidikan, pemikiran, psikologi, dan emosi perlu dipertimbangkan.

Jangan sampai kebijakan pendidikan dilakukan oleh orang yang punya rasa sakit hati, dendam, dan benci. Kebijakan pendidikan bukan untuk saling menjatuhkan tapi untuk kebaikan.

Baca Juga: Kunjungan Dinas Provinsi Sumatera Utara... Studi Smater SMAN 15 Bandung...

Masalah motivasi belajar anak-anak Indonesia bukan karena satu faktor tidak ada UN. Malas belajar disebabkan kita gagal mewariskan semangat belajar.

Ada UN dan tidak ada UN belum tentu jadi soal pada kualitas pendidikan. Di negara-negara barat atau timur, kualitas pendidikan mereka baik sebabnya budaya belajar mereka cukup baik.

Dikonfirmasi, Korea Selatan termasuk negara dengan semangat belajar tinggi. Budaya belajar mereka didorong oleh kesadaran dari lingkungan keluarga dan budaya masyarakat.

Baca Juga: Kompetensi Pedagogik Guru di Jawa Barat Perlu Pendampingan....

Warga Korea Selatan berpendapat, jika mereka tidak punya semangat belajar tinggi, mereka bisa dijajah bangsa lain. Di China, semangat belajar mereka tinggi karena sangat menghargai pendidikan.

Kualitas pendidikan China baik tercermin pada penghargaan mereka pada profesi guru. Profesi guru menjadi profesi dihormati sejajar dengan dokter.

Kembali ke negara kita, apakah UN bisa jadi faktor pemotivasi belajar siswa? Bangsa kita dikenal kurang menghargai pendidikan. Para pendidik di negara kita dipandang sama dengan karyawan.

Baca Juga: BBGP Jawa Barat Petakan Literasi Teknologi Informasi... Guru Jawa Barat Perlu Pendampingan...

Masyarakat Indonesia berdasarkan survey internasional rata-rata IQnya 78 lebih. Penyebabnya dapat dikonfirmasi karena masyarakat kita dikenal tidak suka membaca.

Dengan kondisi masyarakat tidak suka membaca, apapun sistem pendidikannya masyarakat kita akan tetap malas belajar, karena faktor budaya, agama, politik, ekonomi, tidak mendukung budaya belajar sepanjang hayat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB