Lomba Olimpiade Sains TIngkat Nasional Kemdikbud Mohon Dihilangkan...

photo author
- Minggu, 17 Desember 2023 | 08:22 WIB
Tangkapan Layar youtube SMAN 15 Bandung @libels21 (GoraJuara.com/dok AKSI)
Tangkapan Layar youtube SMAN 15 Bandung @libels21 (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Fenomena pendidikan di era teknologi informasi berbeda dengan era sebelumnya. Fenomena ini ditemukan Toto Suharya Sekjen DPP AKSI ketika mendapat anak-anak juara.

Ada seorang anak didapati mendapat penghargaan berupa mendali juara olimpiade sains sebanyak 18 mendali. Setelah dikonfirmasi kepada orang tuanya ternyata ada 23 mendali.

Dari prestasinya yang didapat, orang tuanya mengaku ada email masuk ke anaknya dari universitas di Australia, mengundang untuk belajar satu semester di kampus Australia. 

Baca Juga: Najeela Shihab...Orang Sukses Orang Yang Tidak Populer...

Karena alasan kekhawatiran anak belum dewasa, orang tuanya, terutama ibunya tidak mengizinkan anaknya belajar di Australia. 

Melihat fenomena ini, Toto suharya Sekjen DPP AKSI menyikapi bahwa untuk saat ini lomba-lomba tingkat nasional bisa dilakukan dengan online. Lomba ini bisa dilakukan kapan saja. 

Lomba olimpiade sains yang dilakukan online tidak memakan biaya besar, tidak menggangu anak belajar di sekolah, dan bisa dilakukan dengan mandiri. 

Baca Juga: Dahsyat....SMAN 2 Cikarang Pusat Berangkatkan Kembali Siswa dan Guru Umroh...

Berdasarkan hasil wawancara anak di youtube @libels21, anak-anak mengikuti lomba didasari oleh minat dan bakatnya dan dilakukan secara mandiri. 

Lomba-lomba yang dilakukan secara online diadakan oleh lembaga-lembaga masyarakat peduli pendidikan. Ada yang berbayar dan ada yang gratis. 

Lomba-lomba ini diiukut oleh anak-anak sebagai ajang latihan, dan ingin mendapat berbagai jenis contoh soal yang ingin dipelajarinya. Soal-soal rata-rata menguji kemampuan nalar. 

Baca Juga: Sosialisasi Sapadisdik KCD Wilayah VII

Melihat fenomena ini Toto Suharya Sekjen DPP AKSI, menyarankan Kemdikbudristek untuk menghilangkan lomba olimpiade sains yang terlalu formalistik berjenjang.

Kegiatan ini selain membutuhkan anggaran besar kementerian, juga menyedot anggaran besar di sekolah. Mulai dari pelatihan, transport, konsumsi, tidak sedikit biaya dikeluarkan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB