Buat Para Pembakar Al Quran...Kami Tidak Diajarkan Membalas Keburukan Dengan Keburukan...

photo author
- Minggu, 6 Agustus 2023 | 12:03 WIB
Aksi bakar Al Quran di Swedia (GoraJuara.com/ photo tangkapan layar youtube viva.co.id)
Aksi bakar Al Quran di Swedia (GoraJuara.com/ photo tangkapan layar youtube viva.co.id)

GORAJUARA - Beberapa warga Eropa yang masih terpapar Islamophobia, melakukan aksi bakar Al Quran. Atas nama kebebasan berekspresi, mereka melakukan pembakaran Al Quran. 

Penganut agama Islam adalah agama nalar. Kita tidak di doktrin, "berimanlah dulu lalu kamu akan mengerti, tetapi kami diajari mengertilah dulu lalu kamu beriman". 

Aksi pembakaran Al Quran tidak akan merendahkan isi dari kitab suci Al Quran. Sebenarnya, mereka yang membakar Al Quran adalah orang-orang yang akan mendapat hidayah dari Tuhan.

Baca Juga: Belajar Pendidikan Karakter dari Dr. Ryu Hassan...

Sebagai muslim, kami tidak khawatir jika Al Quran dibakar, dan dihinakan. Sebab mereka yang menghinakan wahyu Tuhan, tidak sedang berurusan dengan umat Islam. 

Orang yang membakar Al Quran, dia sedang bermasalah dengan Tuhan. Pembakaran terhadap Al Quran adalah pembangkangan terhadap Tuhan. 

Diberitakan di dalam Al Quran, mereka yang membangkang akan mendapatkan kebinasaan. Bukan Tuhan yang membinasakan mereka tapi mereka membinasakan dirinya sendiri.

Baca Juga: Bimtek Sekolah Masagi, Permasalahan Karakter di Jawa Barat Hampir Sama....

Hukum pasti dalam kehidupan ini adalah balasan kebaikan adalah kebaikan yang lebih baik, dan balasan keburukan adalah balasan buruk setimpal.

Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya. (An Nisaa, 6:160).

Umat Islam agama yang menghargai nalar sebagai anugerah Tuhan yang terbesar. Kemampuan bernalar menjadi kemampuan yang harus dimiliki umat Islam sebagai Allah berintahkan. 

Baca Juga: Sekolah di Indonesia Harus Ada Jam Tidur Siang???

Kami hanya tersenyum negara-negara Barat yang katanya sudah berperadaban, tetapi masih buta huruf dalam menyikapi sebuah perbedaan.

Katanya masyarakat Barat adalah masyarakat ilmiah, tetapi mereka masih termakan berita-berita hoaks tentang Islam. Mereka tidak bisa membedakan mana yang ilmiah dan mana yang hoaks.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB