GORAJUARA - Isnawan dari Satu Guru mengatakan gagasan yang harus digaungkan sekarang adalah membawa nama besar bangsa Indonesia jadi bangsa besar.
Gerakan membaca, menghidupkan dan mensejahterakan menjadi program yang akan digelar di tiga sekolah di Jawa Barat. SMAN 15 Bandung menjadi salah satu program sasaran.
Di SMAN 15 Bandung program membaca dan menulis buku sudah berlangsung. Dari Guru dan siswa sudah berhasil menulis karya buku hingga 100 karya buku.
Baca Juga: PPDB Kuota Zonasi Jangan dihapus...
Kali ini Satu Guru akan membuat program terobosan. Program ini dilandasi dengan upaya peningkatakan kemampuan literasi guru.
Guru-guru akan ditawari untuk membaca satu buku. Buku-buku difasilitasi oleh Balai Pustaka. Guru harus memilih satu buku, kemudian membacanya.
Setelah membacamnya, guru-guru harus membuat sebuah artikel terkait dengan ide dari buku yang dibacanya. Artikel tersebut kemudian harus dikirim ke media Satu Guru.
Baca Juga: Budaya Membaca Buku Di Kereta Api Masih Dilakukan Siswa-Siswi Jepang...
Bagi guru-guru yang berhasil menuliskan hasil bacaannya menjadi artikel, akan amendapat credit poin sebesar 50.000 point, setiap point bernilai RP. 1000.
Selanjutnya, untuk mendapatkan poin guru-guru harus memiliki aplikasi untuk menampung poin yang dimilikinya. Guru-guru harus sedikit literasi uang digital.
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI mengatakan, "gagasan Satu Guru yang mengajak guru-guru membaca dan menulis merupakan langkah tepat"
Baca Juga: Di Kota Bandung Peta Sekolah Berkualitas Mulai Merata... Ema Ema Harus Paham....
Keunggulan lain dari program satu guru adalah adanya niatkan untuk membantu kesejahteraan guru dengan cara yang elegan tidak merendahkan citra guru.
Dalam program ini, guru-guru juga diajak untuk melek terhadap perkembangan uang digital. Dengan mengenal uang digital, guru-guru kelak bisa beradftasi dengan zaman.
