GORAJUARA - SMP Negeri 28 Surabaya merupakan sekolah yang memiliki 9 program unggulan yang menjadi penyangga utama jalannya pendidikan.
Berikut 9 program unggalan tersebut:
1. Program Layanan administrasi dan pembelajaran berbasis digital (hybrid, blended, dan perpustakaan digital)
2. Progam Adiwiyata Mandiri
3. Sekolah penyelenggaraan Pendidikan Inklusif
4. Sekolah Ramah Anak
5. Sekolah Aman Bencana
6. Sekolah Sahabat Keluarga
7. Sekolah Pengembang & Pelestari Seni Tradisi
8. Pengembangan diri berbasis komunitas bakat minat siswa
9. Pengelolaan Lingkungan Sekolah Berbasis Profil Pelajar Pancasila.
Baca Juga: Telah Dibuka Beasiswa Pendidikan Indonesia 2022 untuk Jenjang S1 Hingga S3, Berikut Cara Daftarnya
Pada saat ini kita perlu waspada pada pandemi Covid-19. Pandemi ini pertama ditemukan pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang mana dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di luar Provinsi Hubei.
Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (disingkat menjadi Covid-19).
Baca Juga: Asal Usul dan Makna Jumat Agung yang Akan Diperingati Umat Kristiani pada 15 April 2022
Pandemi Covid-19 ini yang juga merupakan bencana yang mendunia memerlukan kesiapan, kesigapan dan kewaspadaan baik sebagai pendidikan dalam membimbing peserta didik memahami situasi dan kondisi bencana maupun sebagai individu yang turut serta menjaga lingkungan sekitar.
Dalam dunia pendidikan ada perubahan rutinitas yang tadinya pembelajaran secara tatap muka langsung. Kini, setelah pandemi Covid-19 merundung Indonesia, belajar mesti dilakukan dari jarak jauh.
Perubahan yang perlu adaptasi semua pihak. Kedatangan Covid-19 turut mengubah dunia pendidikan, mulai dari metode pembelajaran, penganggaran, hingga sasarannya. Metamorfosis ini membutuhkan adaptasi agar kegiatan belajar-mengajar berjalan efektif ditengah situasi yang berbeda.
Baca Juga: Biaya Haji 2022, Nyaris Sentuh Angka RP40 Juta, Bagaimana Jamaah Haji yang Telah Melunasi di Tahun 2020?
Perubahan rutinitas ini dapat berjalan dengan baik, jika setiap pilar-pilar pendukung di sekolah mengetahui apakah virus Covid-19, bagaimana cara pencegahan, dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bencana Covid-19.
Hal ini membutuhkan kebijakan-kebijakan dari kepala sekolah berdasarkan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan, Kebijakan ini akan menjadi landasan dalam melaksanakan protokol kesehatan di sekolah.
SMP Negeri 28 terletak di wilayah Surabaya Barat, merupakan salah satu sekolah penyelenggara Pendidikan inklusif yang mempunyai kerawan terhadap ancaman bencana: gempa bumi, angin puting beliung dan kebakaran, serta saat ini juga terkena dampak dari adanya wabah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sosok Profile Pelajar Pancasila Ada pada Diri Ade Fahmi Akbar
Dalam upaya pengurangan resiko bencana (PRB) di Kota Surabaya terhadap pandemi Covid-19 yang belum kita ketahui kepastian kapan berakhirnya. “Sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk oleh Direktorat PKLK, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2019 sebagai penyelenggara Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Berdasarkan kejadian alam saat ini wabah Covid-19, seluruh manusia di bumi saat ini sangat rawan terhadap resiko penularan yang berakibat penurunan imunitas tubuh dan banyak menyebabkan pada tahun 2020 di Dunia.
Sebagai penyelenggara SPAB sesuai Program tetapnya, yaitu mencegah dan mengantisipasi penularan virus Covid-19 di lingungan sekolah, maka dalam menghadapi bencana tersebut kami berupaya membuat strategi agar aman bencana di sekolah selama pandemi Covid-19 dengan cara berdamai dengan Covid-19 yang kami sebut dengan Strategi ‘B-Cov’ (berdamai dengan Covid-19).
Baca Juga: Karmila Menghafal Al Waqiah Hanya Semalam, Ini Rahasianya
Strategi ini dilaksanakan bersama sesuai hasil kesepakatan seluruh warga sekolah. Oleh karena itu, kami mengangkat tema penelitian tentang startegi B-Cov di sekolah kami untuk melihat bagaimana program ini di laksanakan dan hasil yang telah didapat.***
Penulis: Dr. Triworo Parnoningrum, S.Pd.,M.Pd., Kepala SMP Negeri 28 Surabaya