Dua Sayap Kesejahteraan "Welfare State" Bupati Bandung

photo author
- Rabu, 13 April 2022 | 15:00 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna (gorajuara.com/Istimewa)
Bupati Bandung Dadang Supriatna (gorajuara.com/Istimewa)

Oleh karena itu, jika ditelaah lebih jauh pemerintahan dengan slogan Bandung Bedas (Bangkit, Edukatif, Agamis dan Sejahtera) ingin mewujudkan kehidupan masyarakat bisa lebih sejahtera secara sosial dan ekonominya.

Sejak 2021 akhir, sebanyak 12.769 insentif guru ngaji telah dicairkan. Kini, pada 2022 sebanyak 17.000 orang, meskipun dirumorkan memotong anggaran tunjangan 10% dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini: 13 April 2022: Virgo, Libra, Scorpio, Sagittarius, Capricorn, dan Aquarius

Padahal kenyataannya tidak sama sekali, yang jelas Bupati menyarankan bagi ASN yang penghasilannya diatas 7,6jt/bulan diharapkan menyisihkan zakat profesinya sebanyak 2,5% setiap bulannya dan ditampung di BAZNAS Kabupaten Bandung.

Kemudian nantinya sebagaian akan diberikan sebagai insentif bagi ustad/ustadzah yang tidak masuk dalam guru ngaji karena jumlah Ustad dan Ustadzah se-Kabupaten Bandung seluruhnya 23.000 orang, penulis melihat ini sebagai alur distribusi kesejahteraan.

Ibarat tangan kanan memberikan kepada tangan kiri. Yang "mapan" mensupport yang selama ini diabaikan negara yaitu guru ngaji. Lebih pentingnya, mereka pun dibekali asuransi kesehatan dan kesejahteraan.

Baca Juga: Cara Mengurus SKCK Secara Online, Simak Penjelasannya

Itulah bentuk keberpihakan penting Bupati Bandung Kang DS dalam kebijakan daerah dan kesejahteraan sosial (Welfare State). Dengan mengelola anggaran untuk alokasi keberpihakan Pemerintah Daerah (Negara) kepada masyarakatnya.

Seperti pula ditulis Oman Sukmana dalam Konsep dan Desain Negara Kesejahteraan (2016), "Ide dasar konsep welfare state berawal dari upaya negara atau pemerintah untuk mengelola seluruh sumber dayanya demi meningkatkan kesejahteraan warga negaranya."

Yang kedua adalah program dana bergulir untuk UMKM. Kebijakan Bupati Bandung melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melaksanakan launching penyerahan modal non permanen pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan pemberian subsidi bunga kepada masyarakat telah dilaunching pada bulan lalu.

Baca Juga: BUMN Buka 2.700 Lowongan Pekerjaan, Berikut Syarat yang Harus Dipersiapkan

Kang DS meluncurkan itu berkeinginan menekan angka pengangguran produktif yang mencapai 147.000 jiwa atau sekitar 8,32 % ada penurunan dibandingkan dengan tahun 2020, pasca pandemi Covid-19 lalu dan sasaran program itu 130 ribu pelaku usaha.

Ya, tentu saja ini desain ekonomi mikro dalam skala Kabupaten Bandung. Seperti halnya yang diungkapkan Kang DS target utamanya yakni daya beli meningkat untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dan IPM akhir Desember 2021 mencapai 72,73 poin meningkat 0,34 poin dibandingkan dengan tahun 2020.

Akan tetapi, tantangan teknis membayangi program dana bergulir ini. Sejak mulai pendataan desa maupun ke tingkat kabupaten akan menuai banyak kontroversi, meskipun penentu kebijakan adalah perbankkan dengan analisa mendasar yakni histori BI Cheking.

Baca Juga: HYBE Umumkan Rencana Debut Girl Group Baru LE SSERAFIM

Sebagai penutup tulisan ini, saya melihat yang diurus Bupati Bandung bukan bangunan monumental infrastruktur---meski akan diurus kemudian, akan tetapi perut masyarakat dengan pemberian insentif dan dana bergulir. Dengan kata lain pengelolaan anggaran untuk tingkat kesejahteraan warga Kabupaten Bandung.(Pungkit Wijaya, Wasekjen DPC PKB Kab Bandung).***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB