Cikal Bakal Hari Ibu Berkat Perjuangan Wanita Indonesia di Yogyakarta

photo author
- Kamis, 22 Desember 2022 | 13:43 WIB
Kongres Wanita Indonesia (1928) (wikipedia.com)
Kongres Wanita Indonesia (1928) (wikipedia.com)

GORAJUARA - Merayakan Hari Ibu sebagai wujud rasa terimakasih kepada ibu biasanya dilakukan pada setiap tanggal 22 Desember sudah menjadi budaya yang kita jalani sejak lama.

Banyak hal yang biasanya dilakukan seorang anak untuk menggambarkan rasa terimakasihnya kepada seorang ibu mulai dari membelikan bunga, kado dan hal-hal manis lainnya.

Namun tahukah kamu bahwa sebenarnya Hari Ibu sendiri pada awalnya merupakan peringatan untuk mengenang semangat dan perjuangan perempuan dalam upaya memperbaiki kualitas bangsa Indonesia.

Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Ungkap Pengaruh Ucapan Terhadap Kondisi Kesehatan Tubuh, Begini Katanya

Hal tersebut mencerminkan semangat kaum perempuan dari berbagai macam latar belakang untuk bersatu dan bekerja sama.

22 Desember ditetapkan menjadi Hari Ibu secara resmi melalui Dekrit Presiden No. 316 pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno.

Sebelumnya Hari Ibu sendiri baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru Tema Keutamaan Ibu, Singkat dan Mudah Dipahami

Puncak peringatan Hari Ibu yang paling menarik perhatian terjadi saat perayaannya yang ke 25 tahun yakni pada tahun 1953.

Sebanyak kurang lebih 85 Kota di Indonesia mulai dari Meulaboh hingga Ternate turut merayakan suka cita perayaan Hari Ibu dengan meriah.

Jika kita tarik mundur pada peristiwa yang menjadi cikal bakal tercetusnya Hari Ibu, Yogyakarta merupakan kota yang menjadi saksi perjuangan wanita Indonesia pada Kongres Perempuan Indonesia yang pertama.

Gedung Mandalabhakti Winitatama menjadi tempat berkumpulnya 30 organisasi perempuan tangguh dari seluruh penjuru Indonesia yang dikenal dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Baca Juga: Aminah Cendrakasih Meninggal Dunia, Berikut 3 Pemain Sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan' yang Sudah Wafat

Beberapa tokoh ang berperan penting memperjuangkan hak perempuan pada masanya antara lain ialah M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika dan masih banyak lagi.

Beliau yang disebutkan diatas secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui agenda perjuangan yang telah dilakukan bersama-sama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yoshara Eltyar Syahida

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB