GORAJUARA - Sebuah dialog batin guru. Guru tidak boleh benci dan tidak boleh marah. Amanat ini adalah wasiat dari Nabi Muhammad SAW. karena guru pewaris para nabi.
Sebagaimana sosok Nabi Muhammad SAW, guru harus memiliki pribadi sabar. Guru harus bisa membalas keburukan dengan kebaikan.
Guru harus bisa melihat sisi baik dari kejadian-kejadian buruk yang dihadapinya. Guru harus mampu mengendalikan pikirannya tetap positif sekalipun menerima keburukan.
Baca Juga: Prof Elih Sudiapermana Ingatkan, Siswa Diajarkan Literasi Finansial
Guru harus jadi leader selalu tampil di depan menjadi teladan. Guru harus menjaga perkataannya agar tetap ada dalam perbuatannya.
Guru harus bersikap rendah hati, tidak mengalamatkan keberhasilan murid atas jasanya. Guru harus bertanggung jawab bahwa kegagalan murid adalah kegagalan dirinya.
Guru tidak pernah putus asa, dari harapan-harapan baik yang akan terjadi pada setiap murid. Guru tidak pernah menyalahkan orang lain, karena selalu sibuk memperbaiki diri.
Baca Juga: Sekolah Ramah Anak Sesuai Ajaran Al Quran
Guru sangat tergantung pada pertolongan Allah dalam melaksanakan tugas-tugas sucinya. Guru menjaga sujud demi sujud untuk memohon pertolongan pada Allah.
Guru selalu tampil energik dan selalu optimis, karena harapannya hanya dibangun pada Allah. Kabar-kabar baik di masa depan selalu lahir dari mulut seorang guru.
Guru adalah penyampai pesan agar murid selalu berbuat baik dengan kerelaan hati dan berserah diri pada Allah. Guru berjiwa dermawan seluruh tindakannya ditujukan untuk mensejahterakan.
Baca Juga: Perubahan Paradigma Menjadi Seorang Guru Merdeka
Mulut para guru terkunci dari kata-kata yang tidak berguna. Guru selalu tampil menjadi sosok yang selalu dekat dengan Tuhan.
Dari mulut guru selalu keluar perkataan seperti untaian doa. Jiwa-jiwa yang tenang tampil dari wajah dan prilaku guru.
Artikel Terkait
Apakah Bisa Hidup Dengan Dagang Saham?
Menyajikan Soal Soal HOTS dalam Tes Formatif
Keberadaan Komite Sekolah Sangat Membantu
Perubahan Paradigma Menjadi Seorang Guru Merdeka