GORAJUARA - Bagi sebagian orang, mengikuti tren fashion kekinian menjadi hal yang penting. Apalagi di tengah kemajuan digitalisasi.
Kita bisa mengakses tren fashion dari negara manapun, terutama negara-negara yang memang menjadi pusat fashion dunia.
Selain itu, siapa pun termasuk pemuda bisa ikut berkontribusi dalam pengembangan fashion, baik di skala nasional maupun internasional.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia sangat berpotensi menjadi pusat fesyen muslim dunia. Disertai bonus demografi tentu harus dimanfaatkan, salah satunya melalui partisipasi generasi milenial dalam pengembangan fesyen muslim.
Terkait ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak generasi milenial pegiat fesyen untuk ambil bagian menghidupkan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 pada 20–22 Oktober 2022 mendatang.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggaet milenial di Jawa Barat melalui Road to JMFW 2023.
Baca Juga: Pamer Potret Dirinya, Putri Delina Langsung Diserbu Cibiran Netizen Hingga Gaya Pacarannya
Namun demikian, jangan sampai bertema fesyen muslim, namun liberalisme yang kental mewarnai. Jika begini, fesyen muslim hanya sekadar nama.
Sering ditemui, bertema fesyen muslim, khususnya muslimah, namun kenyataannya tidak berbeda dengan busana-busana lain.
Ditambah lagi, sistem kapitalisme menjadikan ukuran materi sebagai tolok ukur, termasuk dalam fesyen, sehingga yang diperhatikan adalah sudut pandang bisnis/keuntungan, bukan sudut pandang syariat.
Padahal, jika menelisik Alquran dan As-Sunnah, akan ditemukan prinsip-prinsip fesyen muslimah, di antaranya menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan, sebagaimana hadits Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam dengan memakai pakaian yang tipis.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya, kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.” (HR. Abu Daud).Tidak tipis, sebagaimana hadits di atas.