Efek Penjajahan 350 Tahun Masih Ada, Cara Berpikir Masih Dijajah.

photo author
- Jumat, 6 Mei 2022 | 11:05 WIB
Bangga Jadi Bangsa Indonesia (GoraJuara.com/Photo Pixabay)
Bangga Jadi Bangsa Indonesia (GoraJuara.com/Photo Pixabay)

GORAJUARA - Kini, penjajahan fisik bisa saja berakhir tetapi penjajahan mental belum tentu telah berakhir. Penjajahan mental lebih berbahaya karena berefek pada bangsa yang susah maju.

Sisa-sisa penjajahan mental kolonial Belanda masih berefek hingga sekarang. Selain penjajahan fisik, kolonial Belanda terkenal dengan sikap diskriminatif terhadap bangsa Indonesia.

Pada masa penjajahan bangsa kita dikelompokkan sebagai kelas ketiga, bahkan disamakan dengan binatang. Sikap diskrimintif ini ditanamkan beratus-ratus tahun.

Baca Juga: Perjalanan Vani SMAN 1 Pasikuda Masuk UIN, Jadi Gagasan Kembangkan Program Unggulan

Sikap diskriminatif yang dilakukan kolonial Belanda, efek psikologisnya masih terasa hingga sekarang. Masih ada yang belum move on bahwa kita telah merdeka.

Bangsa merdeka seharusnya ditandai dengan kemandirian dan kebanggaan sebagai bangsa. Setiap bangsa kedudukannya sederajat, tidak ada bangsa inferior atau superior.

Apa lagi di era global kita bisa tahu kelebihan dan kekurangan sebuah bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia tentu punya kelebihan yang tidak bisa disamakan dengan bangsa lain.

Masalahnya sebagai bangsa merdeka bisakah kita melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki bangsa kita? Sangat tidak mungkin kalau bangsa Indonesia selalu rendah dibanding bangsa lain.

Baca Juga: Generasi Emas Harus Bisa Bahasa Inggris, Toefl Harus Jadi Pelajaran Anak SMA.

Jangan-jangan kita masih dijajah karena selalu melihat kelebihan-kelebihan bangsa lain, yang ukurannya tidak kita miliki. Bisa jadi ukuran-ukuran kualitas bangsa sengaja diciptakan bangsa penjajah, agar kita selalu punya mental terjajah.

Mental-mental terjajah yang masih kita miliki hingga sekarang adalah tidak percaya diri dan selalu melihat bangsa kita sendiri lebih rendah dibanding bangsa lain.

Allah tidak mungkin menciptakan sebuah bangsa jika tidak dilengkapi dengan keunggulan dan kekurangan. Jangan-jangan kita gagal sebagai bangsa karena tidak bisa mengidentifikasi atau tidak bisa bersykur dengan anugerah Allah yang kita miliki.  

Baca Juga: Jawara Pencak Silat SMK SBI Cianjur, Sabet 6 Emas 8 Perak Kejuaraan Internasional

Fakta sejarah kita mewarisi peninggalan budaya bernilai tinggi. Amerika, Jepang, Korea, Inggris, Belanda, di satu sisi mereka unggul, tapi di sisi lain pasti ada kelemahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Master Toto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB