Begitu besar minat baca umat Islam saat itu kemudian bisa melahirkan ilmuwan-ilmuwan besar seperti Ibnu Syna, Ibnu Rusdy, Imam Ghazali, dan masih banyak lagi yang lainya.
Masjid-masjid tidak hanya digunakan untuk mempelajari Al-Quran saja, tapi juga mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan umum dan teknologi.
Masjid di saat itu juga menyediakan perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang dipelajari oleh umat Islam.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ternyata juga memiliki budaya membaca yang masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Baca Juga: Resmi Latih Man United Musim Depan, Erik ten Hag Akan Datangkan 10 Pemain Baru
Hal ini diperparah dengan masih minimnya fasilitas-fasilitas perpustakaan yang dikelola dengan baik sehingga masyarakat menjadi tidak tertarik untuk datang ke perpustakaan.
Dahulu, di era kejayaan Islam, hampir setiap Masjid memiliki Perpustakaan, Sekarang?
Benar-benar teramat sangat tragis dan menyedihkan!
Disaat ayat pertama Kitab Suci Al-qur’an memerintahkan agar umat Islam MEMBACA dan MEMBACA, tapi ironisnya, teramat sangat banyak [mayoritas] muslim justru banyak yang MALAS MEMBACA.
Baca Juga: Inilah 12 Negara dengan Tradisi Ramadhan Terunik, Salah Satunya Indonesia Juga Ada loh!
Entah sampai kapan umat Islam tersadarkan dengan kondisi yang teramat sangat memilukan ini.
Dalam Islam, membaca merupakan panggilan teologis atau keyakinan yang harus direalisasikan sebagai bukti kehambaan kita kepada Allah SWT.
Membaca adalah bagian yang tak terpisahkan akan keyakinan kita kepada Allah SWT.
Salah satu perintah yang sejajar dengan perintah salat, zakat, puasa dan jihad, adalah membaca.
Bahkan membaca merupakan perintah yang pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW sebagaimana terdapat dalam Surat Al-Alaq;1-5, yakni Iqra’ (Bacalah).