GORAJUARA - Bekerja dalam Islam adalah ibadah untuk mencari rezeki dari Alloh SWT guna menutupi kebutuhan hidupnya.
Berupaya mendapatkan rezeki yang halalan thayiban termasuk ke dalam jihad fii sabillilah yang nilainya setara dengan melaksanakan rukun Islam.
Dengan demikian bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Bekerja dengan baik adalah wajib sifatnya dalam Islam.
Baca Juga: Crispy dan Bakso Jamur Produk Unggulan Teaching Factory SMK Negeri 1 Cugenang, Cianjur
Rasulullah, para nabi dan para sahabat adalah para profesional yang memiliki keahlian dan pekerja keras. Mereka selalu menganjurkan dan menteladani orang lain untuk mengerjakan hal yang sama.
Profesi nabi Idris adalah tukang jahit dan nabi Daud adalah tukang besi pembuat senjata. Jika kita
ingin mencontoh mereka, maka yakinkan diri kita juga telah mempunyai profesi dan semangat bekerja keras.
Profesi yang dikembangkan di lingkungan kita seperti profesi guru, profesi administratur, profesi bendahara, profesi asesor, profesi laboran, profesi supir, dan lainnya merupakan profesi yang harus kita kerjakan untuk kemaslahatan warga sekolah dan masyarakat umum.
Baca Juga: Open Day SMKN 2 Subang, Ini Cara Bangkit Kaum Milenial Minati Bekerja di Bidang Pertanian
Satu langkah setelah meyakini memiliki profesi, maka wajib hukumnya kita untuk bekerja keras. Insya Allah kita akan dilimpahkan rezeki yang halal, sekaligus pahala atas ibadah pekerjaan yang kita lakukan.
Melengkapi bekerja keras dan profesional adalah praktek bersikap dan berperilaku mencontoh Rasulullah, yaitu bersifat siddiq, fathonah, amanah dan tabligh agar kita diberikan keselamatan dunia dan akhirat.
Sifat siddiq adalah dapat dipercaya dan jujur. Sifat fathonah adalah harus pintar. Sifat amanah adalah melaksanakan tugas yang dibebankan dan tabligh adalah mampu melakukan
komunikasi yang baik.
sBaca Juga: Melalui Kopi Coziera, SMKN 1 Sukanagara Cetak Lulusan Berjiwa Wirausaha
Wujud dari kita bekerja selain mendapat rezeki halal adalah pengakuan dari lingkungan atas prestasi kerja kita.
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil dan siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga, maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan
Allah Azza Wajalla (H.R. Ahmad).