GORAJUARA - Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 sudah boleh diizinkan dengan dua opsi.
Satuan pendidikan menyediakan pilihan layanan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penyelenggaraanya PTM terbatas sendiri tetap harus menyesuaikan kondisi daerah masing-masing dengan melakukan protokol kesehatan ketat, dan tetap atas seizin orang tua/wali murid.
Baca Juga: SMP Negeri 1 Cisitu Tawarkan Fasilitas Memadai Guna Meningkatkan Kualitas Kegiatan Belajar Mengajar
Namun, menurut Kepala SMK Negeri 15 Kota Bandung, Dra. Rini Ambarwati, M.Ds., sebetulnya dalam SKB 4 Menteri tidak disaratkan bagi siswa yang mengikuti PTM terbatas hanya yang sudah divaksinasi.
“Tetapi kita lebih memilih siswa yang sudah divaksinasi untuk bisa mengikuti kegiatan PTM terbatas. Tujuannya agar semuanya tetap sehat, dan menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Rini belum lama ini.
Untuk itu, ungkap Rini, sebelum melaksanakan PTM terbatas, SMK Negeri (SMKN) 15 terlebih dahulu melaksanakan vaksinasi bagi siswa.
Baca Juga: 'Indiana Jones 5' Usai Menunggu 14 Tahun, Akhirnya Diproduksi Juga
“Kita ingin PTM terbatas dilakukan dengn enjoy dan menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dengan bahagia,” tutur Rini.
Rini mengungkapkan, anak-anak juga pastinya syok dengan pembeajaran PTM terbatas ini, karena selama ini (masa pandemi Covid-19) mereka harus belajar jarak jauh (PJJ).
“Sehingga ketika kita akan melaksanakan PTM terbatas kita harus mempersiapkan segala sesuatu, terutama terkait sosialisasi tata cara adaptasi kebiasaan baru,” ujarnya.
Baca Juga: Desa Wisata Budaya Sejarah Kerajaan Kendan Jadi Magnet Percepatan Pengembangan Pariwisata
Skemanya harus diatur sedemikian rupa, lanjut Rini, mulai dari bagaimana mereka mulai masuk sekolah, masuk ke kelas, dan tidak terjadi kerumunan, baik di luar kelas maupun dalam kelas. “Alhamdulillah peserta didik di SMKN 15 hampir 100 persen sudah divaksinasi,” tuturnya.
Meski sudah diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka, beber Rini, pihaknya tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang paling utama. Karena sekarang kondisinya baru, maka pembelajaran pun suasananya baru juga, sehingga tidak 100 persen siswa masuk sekolah.