GORAJUARA - Penyebab orang Atheis adalah kegagalan pengajaran agama di sekolah. Pengajaran agama cenderung dengan doktrin, tanpa memberi ruang pada akal untuk bernalar.
Pendekatan doktrin dalam mengajarkan agama, akibat dari dominasi pengajaran yang terlalu mementingkan keberadaan kelompok agama yang ingin banyak penganutnya.
Pengajaran agama bukan doktrin tetapi harus memberi pencerahan. Sudah saatnya, di era informasi ini, pengajaran agama menggunakan pendekatan-pendekatan nalar.
Baca Juga: Suyinah Santoso Guru Legendaris Di Mata Murid-Muridnya...
Pengajaran agama harus banyak menjelaskan bagaiaman hubungan sebab akibat ketaatan melaksanakan ajaran agama dengan kesejahteraan hidup yang dialami.
Allah selalu menjanjikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang taat pada Tuhan. Model-model penjelasannya harus menggunakan berbagai pendekatan.
Informasi-informasi dari kitab suci harus disampaikan, dibahas secara filosofis, ilmiah, mudah dipahami, dialami, dan dapat dibbuktikan.
Baca Juga: Di Kota Bandung Peta Sekolah Berkualitas Mulai Merata... Ema Ema Harus Paham....
Orang-orang Atheis adalah mereka yang kurang asupan informasi dari kitab suci. Sekalipun mendapat masukkan informasi dari kitab suci, metode penjelasannya kurang tepat.
Orang yang sudah cenderung berpikir rasional material, empiris, akan sudah mendapat informasi dari kitab suci yang dianggpanya non empiris.
Mental blok ini membuat orang tidak terima informasi dari kitab suci. Prasangka bahwa kitab suci tidak dapat dipahami dengan logika rasional material empiris, menjadi tambah tidak percaya.
Baca Juga: Pendidikan Yang Sering Dilupakan....Para Guru Harus Tahu...
Padahal di dalam Al Quran, banyak ayat-ayat yang dapat dibuktikan secara rasional material empiris. Di dalam Al Quran juga terkandung informasi non material yang belum terjangkau akal empiris.
Intinya, kita tidak dapat menyalahkan mengapa orang ini dan itu atheis. Apa yang terjadi pada orang atheis adalah buah dari pemahaman, pergaualan, pendidikan, kondisi yang dimasukinya.