GORAJUARA - Peta sekolah berkualitas di Kota Bandung mulai merata. Berdasarkan data siswa-siswi yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, tiap sekolah jumlahnya tidak jauh berbeda.
Kepalada ema-ema yang masih memandang sekolah dari kaca mata lama, dengan label sekolah favorit pada sekolah tertentu harus berubah, karena sekarang semua sekolah jadi favorit.
Dulu sekolah-sekolah favorit bisa meluluskan siswa-siswinya lolos ke perguruan tinggi terbaik ada yang mencapai 90%. Biasanya ratusan siswa-siswi sekolah favorit lulus perguruan tinggi terbaik.
Baca Juga: Pedoman Kualitas Pendidikan Bisa Dilihat Dari Sini....Masyarakat Wajib Tahu...
Pemerataan kualitas sekolah dapat dipahami sebagai efek dari kebijakan zonasi dalam PPDB. Zonasi yang kuotanya 50% membuat kecerdasan siswa di suatu sekolah beragam.
Dulu, ketika PPDB dengan kriteria nilai akademik, siswa-siswi yang terbaik secara akademik berkumpul pada satu sekolah. Sehingga sekolah tertentu diuntungkan mendapat siswa-siswi berprestasi tinggi.
Sisanya, siswa-siswi yang berprestasi biasa-biasa masuk ke sekolah-sekolah favorit. Dan sekolah-sekolah yang tidak favorit dengan input kemampuan akademik rendah selalu di cap kurang baik.
Baca Juga: Kegagalan Kurikulum Merdeka...Gagal Memahami Kata Merdeka....
Dengan kebijakan PPDB zonasi, sekarang semua sekolah mendapat masukkan siswa-siswi yang beragam tidak hanya cerdas secara akdemik, tetapi dari berbagai kecerdasan siswa.
Artinya, di manapun guru-guru harus mulai menerapkan pembelajaran inklusif dan berdifferensiasi. Guru tidak hanya melayani siswa dengan kecerdasan akademik tinggi.
Guru harus melayani semua siswa dan mengembangkan kecerdasan khas yang dimiliki masing-masing siswa. Di setiap sekolah pasti ada yang cerdas secara akademik, kinestetik, seni, dll.
Baca Juga: Evaluasi Capaian Pendidikan Bagi Kepala Daerah....
Ukuran keberhasilan sekolah di level menengah bukan hanya dari siswa melanjutkan, tetapi dari siswa yang berhasil hidup mandiri, berani mencoba, dan punya tujuan hidup yang jelas.
Siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi mereka bisa memilih hidup jalannya sendiri, misalnya dengan bekerja, berwirausaha, menjadi atlit, ahli seni, pelukis, trader, dll.
