GORAJUARA - Sifat nafsu ada dua, yaitu nafsu jahat dan nafsu yang dirahmati Allah. Kisah manusia dari dulu hingga sekarang hanya dua yaitu kisah manusia jahat dan manusia takwa.
Kisah manusia jahat sepanjang abad yaitu kisah seorang raja jahat bernama Fir'aun. Karakter manusia seperti Fir'aun hingga sekarang terus berganti nama menjadi Presiden, Kaisar, dll.
Ada juga kisah anak-anak durhaka seperti kisah anak-anak Nabi Ayub, dan anak Anabi Nuh. Kisah ini terus terjadi hingga sekarang dengan berganti nama, menjadi kisah Malinkundang.
Baca Juga: Diskusi Konstruktif Anggota AKSI...Usulkan Perlunya Wakasek di SD...
Selanjutnya ada kisah tentang istri yang jahat, seperti istrinya Nabi Luth. Kisah ini juga terus berulang seperti kisah istri tetangga kita.
Kemudian ada juga kisah bapak yang tidak berbeda keyakinan dengan anak, seperti kisah Nabi Ibrahim. Ada juga kisah masyarakat yang memusuhi dan membunuh nabi-nabi Allah.
Terakhirnya, ada kisah seorang anak yatim yang tiba-tiba menjadi pemimpin, yaitu Kisah Nabi Muhammad SAW. Berbagai kisah yang terjadi di bumi hanya dua menggambarkan tentang nafsu.
Baca Juga: Sekarang Sekolah Bukan Faktor Utama Penyebab Sukses... Guru dan Siswa Penyebabnya...
Nafsu adalah kodrat manusia. Sifat jahat adalah kodrat nafsu, dan sifat takwa adalah kodrat nafsu. Nafsu jahat adalah sifat nafsu yang mudah terpengaruh oleh gemerlap kehiudupan dunia.
Sifat takwa, adalah kodrat nafsu yang selalu ingin taat pada perintah Allah. Hidup ini adalah menjaga takaran, berapa kadar nafsu jahat yang diperbolehkan, dan berapa kadar takwa.
Kadar nafsu takwa tidak boleh berada di bawah kadar nafsu jahat. Kadar nafsu takwa harus selalu berada di atas kadar nafsu jahat.
Baca Juga: Bagaimana Melatih Komunikasi Siswa.....Begini Caranya....
Manusia yang dijanjikan surga adalah mereka yang kadar nafsu takwanya lebih banyak dari kadar nafsu jahat. Hidup adalah perjuangan menjaga kadar nafsu takwa lebih dominan dari kadar nafsu jahat.
Orang-orang yang kadar nafsu takwanya adalah mereka yang mendapat rahmat dari Allah swt. Rahmat Allah adalah ilmu pengetahuan yang membuat manusia cenderung pada ketakwaan.***