GORAJUARA - Di dalam hadis terdapat peringatan untuk orang-orang yang mengikuti pendapat kebanyakan orang dan celaan terhdap orang yang menjadi pengekor (Qardhawi, 2015).
Dijelaskan hendaknya diantara kalian yang menjadi pengekor, yaitu yang mengatakan, "Aku ikut pendapat orang-orang, jika baik aku ikut baik, jika buruk akupun ikut buruk.
Hendaklah kalian membiasakan diri untuk menjadi baik jika orang-orang menjadi baik, tapi jika mereka buruk hendaklah kelian menjaga diri agar tidak ikut bebruat dzalim" (HR. At-Tirmidzi).
Baca Juga: Penjelasan Al Quran dalam Hukum Fisika...
Di dalam Al Quran Allah memberi peringatan kepada manusia agar menggunakan penalaran dan pemikirannya. Agar tidak jadi pengekor, dijelaskan di dalam Al Quran;
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan buumi dan segala yang diciptakan Allah?" (Al A;raaf: 185).
Selanjutkan Allah memerintahkan manusia untuk melakukan refleksi diri. "Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memeprhatikan?" (Adz Dzariyat, 21).
Baca Juga: Bapak Ibu Guru Buang Anak.....Kuncinya Kolaborasi??
Di abad informasi ini, berbagai informasi bertebaran tanpa kita ketahui siapa penanggung jawabnya. Maka informasi dari Al Quran menjadi informasi yang bisa dipercaya.
Di era informasi, orang-orang harus lebih hati-hati dalam menyimak sebuah informasi. Allah melarang kita mengikuti pendapat kebanyakan orang tanpa meneliti kebenarannya.
Kemampuan bernalar dan berpikir menjadi substansi yang harus diajarkan pada murid-murid dalam dunia pendidikan. Kemampuan ini penting diajarkan karena sesuai dengan zamannya.
Baca Juga: Ini Ternyata Penyebab Literasi Siswa Indonesia Rendah...Bacalah Ini...
Tanpa melatih kemampuan bernalar atau berpikir, orang-orang yang hidupnya pengekor di abad informasi ini bisa terjebak oleh berita-berita bohong yang tidak jelas kebenarannya.
Sikap kehati-hatian dalam menerima informasi menjadi kewaspadaan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Generasi abad informasi ditandai dengan manusia-manusia kritis dalam menerima informasi.