SMA Negeri 25 Bandung Sukses Kampanyekan Penyelamatan Iklim Global dan Budaya Lokal dalam Gelar Padungdung

photo author
- Jumat, 15 April 2022 | 22:58 WIB
SMA Negeri 25 Bandung kampanyekan iklim global (Foto: Gorajuara.com/ist)
SMA Negeri 25 Bandung kampanyekan iklim global (Foto: Gorajuara.com/ist)

Gelar karya projek kedua ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, yakni Kepala Cabang Dinas Wilayah VII , Tim Jabar Masagi, Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, Pengawas, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Tim Indonesia Global Compact Network (IGCN) Jakarta. Apresiasi yang luar biasa disampaikan oleh para tamu undangan terhadap gelar karya ke-2 ini.

Dr. Firman Oktora, S.Si., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan kegiatan kampanye dan pelesatrian budaya lokal ini bernilai positif bagi peserta didik dalam menumbuhkan pengetahuan terhadap lingkungan, serta pelestarian kebudayaan daerah. Apresiasi dituangkan lewat lagu yang Belian bawakan saat sambutan berlangsung.

Selain itu, apresiasi yang baik pula disampaikan oleh Ifa Hanifah Misbach, S.Psi., M.A selaku perwakilan dari TIM JABAR MASAGI. Ia mengatakan, salut dan acungan jempol untuk gelar karya SMA Negeri 25 Bandung yang menampilkan rampak silat dan jaipong oleh seluruh peserta didik.

Kepala SMA Negeri 25 Bandung dalam sambutannya menyampaikan, apreasiasi setinggi-tinggi untuk guru dan siswa serta semua pihak yang terlibat menyukseskan kegiatan ini.

Baca Juga: Sekolah Bukan Perlombaan, Lomba Bisa Jadi Virus Pendidikan

Menurutnya, pembelajaran penting dari pelaksanaan “PADUNGDUNG” ini. Kolaborasi guru dan siswa terlihat begitu kompak dan saling menguatkan, siswa menjadi pembelajar yang antusias atas projek-projek yang dilakukan.

Kolaborasi ini merupakan kunci suksesnya pelaksanaan projek. Untuk itu, pertahankan dan tingkatan kolaborasi positif antar warga SMA Negeri 25 Bandung.

Pembelajaran projek yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sekolah penggerak dan Jabar Masagi menumbuhkan ide-ide kreatif siswa, siswa mampu mengembagkan ide kreatifnya terkait permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini penyelamatan Iklim Global dan Pelestarian budaya Daerah.

Pembelajaran Projek ini menjadi pembelajaran yang bermakna untuk anak, jadi selain pembelajaran di kelas, pembelajaran  bisa dilaksanakan di luar kelas, anak akan menjadi tidak jenuh kalau pembelajarannya dilakukan secara variatif.

Baca Juga: Pengumuman SPAN PTKIN 2022: Selamat! 73.944 Siswa Dinyatakan Lolos

Melalui projek ini, anak-anak mengenal akan keberagaman budaya lokal yang patut diketahui, dijaga dan dilestarikan. Sungguh kegiatan ini menjadi praktik baik untuk kita semua dalam melestarikan budaya tradisional Jawa Barat.

Banyak manfaat tentunya yang dirasakan dari gelar karya projek kedua ini. Semoga SMA Negeri 25 Bandung bisa terus menampilkan dan menggelarkan pembelajaran berbabasis projek dengan tema-tema lain dan sukses mendapat perhatian dari berbagai kalangan.***

Penulis: Jaelani, S.Pd., Staf Wakil Kepala SMA Negeri 25 Kota Bandung Bidang Kurikulum



Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB