opini

Nahdlatul Ulama, Garda Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Senin, 31 Januari 2022 | 21:34 WIB
H. Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (Foto: Gorajuara.com)

Atas dasar itulah, kita semua tentunya sepakat mengatakan bahwasanya siapa pun yang melakukan tindak pidana korupsi adalah perusak agama dan pengkhianat nilai-nilai Ketuhanan.

Tegas, saya nyatakan bahwa para pelaku tindak pidana korupsi adalah pembunuh agama yang dianutnya sendiri.

Baca Juga: Tradisi Unik yang Dilakukan Masyarakat Tionghoa Saat Merayakan Imlek

Tidak berhenti di situ, nilai-nilai dan ruh ANTIKORUPSI juga selalu disemaikan ulama dan para kiayi NU dalam setiap kegiatan keagamaan, seperti pengajian, khutbah atau kultum (kuliah 7 menit) yang teduh, sehingga benih-benih ANTIKORUPSI senantiasa tumbuh, sejalan dengan berkembangnya alam demokrasi di bumi pertiwi.

Pendidikan inilah yang membentuk karakter kuat seorang Nahdliyin sebagai pribadi yang bermoral tinggi, berbudi pekerti luhur, jujur, sederhana dan menjunjung tinggi integritas sebagai makhluk ciptaan-Nya, sehingga mereka senantiasa menerapkan nilai-nilai agama, budaya dan ketuhanan dalam bingkai kebhineka-an dalam kesehariannya.

Syukur Alhamdulillah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) banyak di isi oleh insan-insan ANTIKORUPSI yang memiliki karakter Nahdliyin.

Baca Juga: J-Hope BTS Posting Selfie Mengenakan Hanbok, Rayakan Imlek 2022

Karakter Nahdliyin senantiasa menggelorakan semangat pengabdian tanpa batas para punggawa ANTIKORUPSI yang menjadi insan KPK, sehingga kami memandang tugas dan kewajiban yang penuh resiko dalam memberantas korupsi di bumi pertiwi, sebagai ladang ibadah untuk bekal di akhirat kelak.

Saya garisbawahi, tugas dan kewajiban penuh resiko ini tidak sedikitpun menjadi beban, apalagi mengendurkan semangat juang memberantas korupsi.

Karena segenap insan KPK telah mewakafkan diri dan keluarga dalam perang badar melawan korupsi di republik ini.

Syukur Alhamdulillah, semangat dan ruh Nahdliyin semakin mengental disetiap insan KPK dalam setiap kerja keras, kerja cerdas serta kerja ikhlas penuh pahala dalam segenap daya upaya memberantas korupsi di Indonesia.

Baca Juga: Hukuman Manchester United Untuk Greenwood yang Diduga Lakukan Kekerasan terhadap Seorang Wanita

Tidak berlebihan jika kami simpulkan bahwasanya setiap insan KPK dan elemen bangsa yang ikut andil dalam perang badar melawan korupsi di Indonesia, sejatinya adalah seorang Nahdliyin alami.

NU tidak pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan pengelolaan negara seperti korupsi.

Apalagi dampak destruktif korupsi bukan hanya merugikan keuangan negara, namun dapat menghancurkan suatu bangsa karena korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah kenegaraan.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB