opini

Uang Sumbangan Minta Dikembalikan...Bermoralkah??

Minggu, 30 Juli 2023 | 09:49 WIB

 

GORAJUARA - Sekelompok masyarakat menuntut uang sumbangan ke sekolah dikembalikan. Alasannya orang lain juga tidak menyumbang. Apakah prilaku ini bermoral?

Dalam bermasyarakat ada norma dan nilai yang disepakati bersama. Nilai-nilai yang disepakati bersama di masyarakat menjadi budaya. 

Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan kultur nilai-nilai agama yang kuat. Namun dalam prakteknya, selalu ada masyarakat yang mengaku bertuhan tapi kadang tidak paham ajaran agama.

Baca Juga: Ayub Siswa SMK SBI Cianjur Berhasil Pulang Bawa Perunggu...

Sumbangan adalah tindakan sukarela atas nama kesadaran. Dalam bahasa agama sumbangan adalah sedekah. Motivasi orang bersekah atau menyumbang bukan untuk dapat balasan manusia.

Motivasi menyumbang atau sedekah adalah niat karena perintah Allah, dan Allah juga yang akan membalasnya dengan balasan berlipat ganda sampai 700 kali lipat.

Logikanya, ketika orang menyumbang, maka orang itu sudah berkomitmen kepada Allah. Saya menyumbang karena perintah Allah dan akan mendapat balasan dari Allah. 

Baca Juga: PPDB Kuota Zonasi Jangan dihapus...

Tidak ada balasan yang terbaik dari suatu perbuatan, kecuali suatu balasan yang dijanjikan Allah. Seharusnya, setelah menyumbang orang itu akan hidup damai sejahtera. 

Allah tidak pernah mengingkari janji. Jika sedekah akan dibalas 700 kali lipat kebaikan dari Allah, maka Allah akan membuktikannya pada siapa saja yang melakukannya. 

Logika aneh terjadi, ketika ada orang menyumbang kemudian minta dikembalikan lagi. Dapat dipastikan tindakan orang itu tidak berpedoman pada ajaran nilai etika dan moral agama.

Baca Juga: Budaya Membaca Buku Di Kereta Api Masih Dilakukan Siswa-Siswi Jepang...

Minta sumbangan dikembalikan lagi adalah perbuatan yang dilandasi olah hawa nafsu buruk. Hawa nafsu yang buruk tidak lagi memandang janji Allah lebih berharga dari segalanya.

Hawa nafsu yang buruk cenderung melihat sesuatu berdasarkan keinginan nafsunya, tanpa ilmu, tanpa iman. Mereka memandang apa yang benar menurut sudut pandangnya. 

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB

Untuk Apa Mengajarkan Investasi Pasar Modal di Sekolah?

Minggu, 15 September 2024 | 10:45 WIB

Yang Berpikir Besar Seharusnya Guru Bukan Menteri...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:52 WIB

Ciri Guru-Guru Semangat Merdeka Mengajar...

Jumat, 23 Februari 2024 | 21:10 WIB

Orang Orang Optimis Lebih Sabar...

Selasa, 21 November 2023 | 06:31 WIB

Inti Hidup Adalah Mengendalikan Amarah

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:57 WIB

Cara Mengajarkan Karakter di Sekolah...

Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:54 WIB