GORAJUARA - Hari Raya Idul Fitri adalah salah satu hari besar dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Hari raya ini juga dikenal dengan sebutan Lebaran atau Idul Fitri. Meskipun perayaan Hari Raya Idul Fitri dilakukan secara universal oleh umat Islam, namun terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya di berbagai negara.
Hari raya Idul Fitri adalah hari besar umat muslim yang dirayakan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Untuk menentukan hari raya Idul Fitri, terdapat beberapa metode yang umum digunakan oleh masyarakat muslim, yaitu:
Baca Juga: Cara Mengambil Keputusan Saat Terjadi Perbedaan Idul Fitri
Metode hisab: Metode ini menggunakan perhitungan matematika untuk menentukan awal bulan Syawal, bulan yang menjadi penentu hari raya Idul Fitri. Metode hisab ini dilakukan dengan memperkirakan gerak bulan dan matahari berdasarkan data astronomi.
Metode hisab rukyat: Metode ini adalah gabungan antara metode hisab dan pengamatan langsung dengan mata telanjang untuk melihat hilal atau bulan sabit. Metode ini sering digunakan oleh komite pembinaan hilal atau musyawarah takwim di berbagai negara.
Baca Juga: Jangan Memisahkan Adab dan Ilmu...Kerancuan Berpikir Ini Apa Sebabnya?
Metode global: Metode ini mengacu pada perhitungan astronomi dan matematika, yang menghitung secara global berdasarkan gerak benda-benda langit.
Metode lokal: Metode ini berfokus pada pengamatan hilal secara langsung oleh warga setempat. Metode ini biasa dilakukan oleh masyarakat di daerah pedesaan atau pelosok yang sulit dijangkau oleh informasi global.
Baca Juga: Terapi Spiritual Untuk Obati Masalah Anak-Anak...
Namun, metode yang umumnya digunakan adalah metode hisab dan/atau hisab rukyat. Keputusan tentang awal bulan Syawal dan hari raya Idul Fitri biasanya diumumkan oleh pemerintah setempat atau lembaga agama yang berwenang, dan kemudian disampaikan kepada seluruh umat Islam di wilayah tersebut.***