Sehingga bagi kalangan miskin, meskipun sudah dikerahkan seluruh potensi hidup, tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan.
Adapun bagi kalangan kaya, seringkali keserakahan mendominasi. Hidup untuk memenuhi keinginan dibandingkan kebutuhan, mengakibatkan kekeringan pada jiwa.
Akibatnya, hidup tidak menentramkan. Ada sedikit gangguan saja, bisa menimbulkan gangguan pada mental manusia.
Oleh karena itu, diperlukan sistem kehidupan yang menentramkan manusia. Ayah dan ibu bahagia, anak-anakpun menjadi generasi bahagia siap menjadi calon pengisi peradaban.
Jika melirik pada Islam, kita akan dapati bahwa Islam mengantarkan kepada ketentraman jiwa.
Hal ini dikarenakan beberapa hal berikut:
1. Islam mendasarkan segala sesuatu kepada keimanan. Rukun Iman berupa iman kepada Allah SWT, Rasul-rasulNya, kitab, malaikat, hari akhir, dan qada qadar, jika ditempuh dengan proses yang benar bukan sekedar doktrin, akan mengantarkan ketentraman pada jiwa manusia.
2. Syariat Islam berupa ibadah misalnya dalam salat, saum, zakat, membaca al-Quran, zikir, dan haji mampu mengangkat jiwa ke dalam ketenangan. Berbagai penelitian telah membuktikannya.
Al-Quran menyebutkan perkara ini, diantaranya:
"(yaitu) orang-orang yang beriman lagi hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra'du : 28).
Jika ayah dan ibu membawa keluarga untuk menguatkan keimanan dan menjalani ibadah secara khusu akan menjadi modal yang besar untuk menjaga keluarga dari berbagai gangguan mental.
Selain itu yang sering dilupakan, Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan.
Selain membahas keimanan dan ibadah, Islam juga menghendaki umatnya untuk mengaitkan seluruh aktivitas dengan syariat Islam.
Hal ini karena Islam merupakan ajaran sempurna sebagaimana firmanNya dalam Surat Al Baqarah 108: "Masuklah ke dalam Islam secara kafah (keseluruhan)"
Karena berasal dari Sang Pencipta, aturan-aturan menjamin keadilan serta ketentraman manusia.
Terkait masalah yang dianggap sebagai pemicu gangguan mental dalam sistem kapitalistik saat ini, yaitu pandemi yang berlarut, jauh-jauh hari Islam memberikan solusi jitu yaitu dengan melakukan karantina wilayah, sebagaimana hadits Nabi SAW:
"Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kelian meninggalkan tempat itu," (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)