GORAJUARA - Ini esensi Pendidikan. Seekor induk angsa melatih anaknya menempuh jalan yang sulit. Anak anggsa diajari meloncat dari ketinggian untuk keluar sarangnya.
Kita melihat, induk angsa itu keterlaluan. Anak angsa yang baru menetas, sayap belum bisa digunakan terbang, seperti dipaksa untuk loncat dari ketinggian. Ini pendidikan karakter.
Namun, anak angsa harus mengambil jalan yang sulit dengan meloncat dari ketinggian. Jika tidak berani mengambil jalan yang sulit, maka dia akan mati kelaparan karena tidak ada makanan.
Baca Juga: Kalau Ingin Sukses Pilihlah Pilihan Hidup Yang Sulit...Pendidikan Karakter...
Inilah esensi pendidikan. Pilihan hidup nyaman bukan jalan pendidikan yang baik. Pendidikan harus memberi pilihan jalan-jalan yang sulit pada murid-murid.
Jalan sulit bagi murid-murid di sekolah adalah harus datang disiplin tepat waktu. Membaca 27 buku per tahun, dan berusaha untuk taat pada aturan yang sudah disepakati.
Mengerjakan semua tugas yang diberikan guru-guru adalah jalan sulit. Memperbaiki nilai-nilai akademik yang ada di bawah standar, adalah jalan sulit.
Baca Juga: Menyalahkan Orang Lain Adalah Racun Otak...Musuh Pendidikan Karakter
Mengulang-ngulang latihan untuk bila melewati ujian. Mempersiapkan kemampuan untuk mendapatkan juara dalam perlombaan, adalah jalan yang sulit.
Mengeluarkan uang ekstra untuk membiayai operasional pendidikan. Memberikan sumbangan untuk pembangunan fasilitas sarana dan program sekolah, adalah jalan sulit.
Untuk kuliah di kedokteran, orang tua berani mengeluarkan dana ratusan juta rupiah, dan biaya semesteran puluhan juta. Hal ini tentu jalan sulit dalam dunia pendidikan.
Baca Juga: Kepala Sekolah Abad 21...Guru Transformer....
Seorang murid harus terpisah dengan ibunya selama bertahun-tahun untuk mondok di pesantren. Selama di pesantren murid harus menghafal 30 juz Al Quran, itulah jalan sulit di pendidikan.
Sifat manja, mudah tersinggung, situasi selalu ingin nyaman, mudah menyerah, tidak berani menghadapi risiko, adalah kenyamanan sebagai musuh pendidikan.