GORAJUARA - Situasi politik dunia sedang mengalami perubahan. Persaingan saat ini bukan lagi di sumber daya alam, tetapi di sumber daya manusia. Tugas Kepala Sekolah semakin berat.
Kepala Sekolah abad 21 adalah transformer. Mesin perubahan yang terus mendorong seluruh warga sekolah untuk melakukan inovasi-inovasi realistis setiap hari.
Dr. Toto Suharya, S.Pd, M.Pd mengatakan, inovasi realistis yang bisa dilakukan tiap hari adalah inovasi dalam pendidikan karakter. Sederhananya, inovasi karakter adalah perubahan prilaku.
Baca Juga: Pembelajaran Konstruktivistik....Pembelajaran Dari Praktek...
Perubahan prilaku dimulai dari kepala sekolah yang berani mentransformasi diri menjadi manusia-manusia bervisi ke depan dan memandang perubahan dengan optimis.
Inovasi pendidikan karakter harus menjadi bagian dari program pendidikan yang wajib dikerjakan di sekolah. Pendidikan karakter diarahkan pada murid-murid pembelajar sepanjang hayat.
Pembentukkan karakter murid pembelajar sepanjang hayat dilakukan melalui program literasi secara berkelanjutan. Program literasi diterapkan dalam proses pembelajaran.
Baca Juga: Bantuan Operasional Sekolah Bisa Membuat Pendidikan Tidak Berkualitas...
Guru-guru wajib membaca dan menceritakan isi buku-buku terbaru terkait dengan prubahan zaman, disajikan sebelum proses pembelajaran.
Setiap pembelajaran guru harus membawa buku-buku terbaru yang sudah dibaca. Menceritakan kepada murid sebelum belajar bertujuan untuk memberi contoh dan memberi motivasi.
Guru-guru yang setiap hari membawa buku-buku bacaan yang sudah dibacanya, jika dilakukan secara berkesinambungan diharapkan akan membawa efek pada murid menjadi pembaca.
Baca Juga: Kepemimpinan Tanpa Mengenal Usia...
Kepala sekolah membuat program, bedah buku secara online diikuti oleh murid-murid dengan menghadirkan pembicara dari para guru. Para guru secara bergiliaran menyajikan hasil bacaan.
Menghadirkan guru-guru pembaca, dapat menjadi upaya sekolah untuk menciptakan kultur murid pembelajar dengan meniru dari guru-guru pembaca.
