GORAJUARA - Palestina menang perang. Jangan percaya dulu apa yang terjadi berdasar informasi media. Kita tidak tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi.
Amerika Serikat yang terang-terangan mendukung Genosida di Palestina, kini sedang galau. Setelah 200 hari lebih ternyata Palestina tidak berhasil menyerah.
Anggaran negara sudah terkuras cukup besar. Perang melawan pejuang Palestina dengan modal bom rakitan di lawan dengan teknologi canggih, ternyata jadi sebab kekalahan.
Baca Juga: Guru Harus Memahami Visi dan Misi Sekolah....Berkomitmen Mewujudkannya...
Perang bukan hanya masalah senjata mutakhir tetapi seberapa efektif biaya yang dikeluarkan. Bom-bom yang dijatuhkan, dan tank yang dikirim membutuhkan biaya.
Pejuang Palestina yang bergerak di bawah tanah, menyulitkan Amerika dan sekutunya. Genosida yang dilakukan pada penduduk Palestina adalah tindakan putus asa.
Genosida dilakukan sebenarnya ingin mempercepat mangakhiri perang dengan pejuang Palestina. Namun apa daya, para pejuang Palestina tidak kunjung menyerah.
Baca Juga: Media Menjadi Pengedali Opini dan Emosi Masyarakat...Mengamati Serangan Iran...
Di sisi lain tekanan dari masyarakat dunia terhadap Amerika Serikat dan sekutunya semakin memuncak. Masyarakat dunia sudah mulai memberontak dan membongkar kebohongan mereka.
Untuk menyelamatkan muka dari dunia internasional, mereka membuat skenario menyerang kedutaan Iran. Hal ini untuk mengalihkan opini bahwa Amerika Serikat dan sekutunya kalah.
Iran dipilih sebagai negara yang akan membantu menyelematkan kekalahan perang mereka di Palestina. Lalu Iran menyerang sekutu Amerika Serikat dengan terlebih dahulu minta izin.
Baca Juga: Lulusan ITB Jurusan Arsitektur Pernah Ngospek Ridwal Kamil....Puluhan Tahun Tidak Kerja...
Setelah melakukan serangan Iran menyatakan pada Israel jangan membalas, seolah-olah seperti ancaman. Padahal Amerika Serikat dan sekutunya sudah tidak kuat lagi perang.
Selanjutnya, dilakukan perang opini antara Iran dan sekutu Amerika. Dibuat juga berita-berita hoaks bahwa kedua negara telah saling serang.