GARUT, GORAJUARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menerima peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait persiapan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana Hidrometeorologi pada musim penghujan 2021/2022 di Kabupaten Garut.
Bupati Garut, Rudy Gunawam, mengatakan, untuk mengantisipasi ancaman tersebut, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah dinas terkait, seperti BPBD, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Para camat, dan UPTD Bina Marga pengelolaan jalan dan jembatan.
Menurut Rudy, pertemuan dengan sejumlah dinas tersebut sangat penting. Apalagi Kabupaten Garut memiliki sejarah yang sangat luar biasa yaitu kejadian banjir bandang beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Pantau Sejumlah Sekolah, Sekda Kota Bandung Pastikan PTM Terbatas Berjalan Optimal
Baca Juga: Bupati Bandung Apresiasi Perempuan Bersuara Mengawasi JKN-KIS
"Tentu kejadian tahun 2016 itu kejadian yang harus diantispasi oleh kita semua, jangan sampai hal yang berhubungan dengan nanjir, longsor dan pergerakan tanah ini terjadi lagi di Kabupaten Garut," ujarnya, Jumat 17 September 2021.
Rudy menyebutkan, pada tahun 2020 kebencanaan juga terjadi di beberapa titik di wilayah Kabupaten Garut, sehingga pihaknya mempunyai kewajiban untuk melakukan langkah mitigasi.
"Langkah mitigasi ini sangat penting dalam meminimalisir bahkan dihilangkan dampak dari bencana," ucapnya.
Baca Juga: Kesadaran Masyarakat Cukup Tinggi, Erwan Kusuma: Sehari Bisa Tercapai 100 Wajib Pajak Lebih
Baca Juga: Fatayat NU: Perempuan Bersuara Mengawasi JKN-KIS
Oleh karena itu, menurut Rudy, mitigasi ini harus ditumbuh kembangkan di masyarakat. Masyarakat harus mempunyai respek terhadap apa yang dimaksud kemungkinan terjadinya bencana.
"Ini berlaku di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Garut, ini juga kewajiban para Camat untuk mengendalikan yang berhubungan dengan kebencanaan," katanya.
Rudy menuturkan, bahwa Pemkab Garut mendapatkan peringatan dari BMKG akan adanya curah hujan Lalina, yang merupakan curah hujan yang sangat ekstrim, dan kemungkinan terjadinya bencana Hidrometrologi, mulai dari Banjir Bandang, Longsor, pergerakan tanah dan lain–lain.
Baca Juga: Bioskop Sudah Buka, Ini Aturannya Sesuai Perwal Terbaru