GORAJUARA - Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), satuan pendidikan diwajibkan mengikuti pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan sekolah.
Tak hanya itu, juga harus mengacu pada SKB 4 Menteri, surat edaran (SE) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung.
Menurut Wakil Kepala SMA Negeri 1 Kota Bandung Bidang Kesiswaan, R. Lies Retmana, M.Pd., PTMT harus dalam koridor keselamatan dan kesehatan warga sekolah, ini penting dan paling utama.
Baca Juga: LATDASTAR Upaya Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila
“Jangan sampai semangat PTMT ini mengabaikan protokol kesehatan, keselamatan dan kesehatan warga sekolah, terdiri dari siswa, pendidikan dan tenaga kependidikan,” tegas Lie saat berbincang dengan Gorajuara.com belum lama ini.
Untuk itu, SMA Negeri 1 dalam melaksanakan PTMT yang baru diizikan dengan kafasitas 50 persen berpatokan pada SOP dan membuat skema terkait kedatangan, saat pembelajaran dan kepulangan siswa secara ketat dan terukur.
Pengetatan dalam skema PTMT ini, jelas Lies, intinya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa kepada warga SMA Negeri 1.
Baca Juga: Sistem Ketarunaan Membentuk Karakter Lulusan Sesuai Dunia Kerja
“Apalagi sekarang pandemi Covid-19 varian Omicron mengalami peningkatan, sehingga kami harus lebih waspada lagi,” tuturnya.
Skenario PTMT yang kami terapkan cukup ketat, lanjut Lies, ketika siswa masuk harus scan barcode PeduliLindungi, mengecek suhu tubuh siswa dan memberikan cairan hand sanitizer. Sehingga dipastikan siswa aman sampai masuk ruang kelas.
Semuanya sudah kita atur sedemikian rupa, kata Lies, bahkan saat istirahat pun bagian kesiswaan selalu mengingatkan kepada guru agar siswa tidak ke luar kelas, kecuali yang izin ke toilet.
Baca Juga: SMK Negeri 2 Subang Sebagai Sekolah Pencetak Wirausaha
Untuk mencegah terjadinya kerumunan di sekitar toilet pun, menurut Lies, ada petugas khusus yang menjaga toilet.
“Petugas jaga itu dilaksanakan oleh guru piket, dan tidak hanya berada di toilet, tetapi disebar dibeberapa titik, sehingga tidak terjadi kerumunan,” ujarnya.