GORAJUARA - SMA Negeri Situraja Ka Koncara, itulah slogan sekolah yang berlokasi di kota Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang.
Pada usianya yang memasuki 43 tahun, SMA Negeri Situraja memiliki segudang prestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Bahkan, sekolah yang dipimpin Drs. H. Odang Kusyana, M.M., memiliki alumni sukses tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Baca Juga: Inul Daratista Bagikan Momen Kebahagiaan Bersama Anak dan Suami Saat Rayakan Ulang Tahun ke 43
Tak heran jika dari tahun ke tahun SMA Negeri Situraja tetap menunjukan eksistensinya dan terus bergerak dalam menggapai kemajuan agar lebih kakoncara.
“Ngaraya Panen Raya Pare Sipa” atau dikenal dengan sebutan Siliwangi Pajajaran, merupakan salah satu momentum kegiatan di SMA Negeri Situraja dalam mengenalkan penanaman padi (pare, Sunda).
Menurut Kepala SMA Negeri Situraja, Drs. H. Odang Kusyana, M.M., penanaman padi Sipa di SMA Negeri Situraja menggunakan media tanam badeng atau ember bekas cat) yang diisi dengan tanah dan pupuk.
Baca Juga: Saat Rakyat Sedang Susah, Politisi PKS Andi Akmal: Memaksakan Diri Pindahkan Ibu Kota Negara
Aturan komposisinya, jelas Odang, dua berbanding tiga dari volume badeng dengan rincian, yakni tanah, kompos gono atau kotoran kelelawar), pupuk cair organic merk Sipa Maniloka dengan dosis sebanyak satu takaran tutup botol kemasannya per badeng.
Menurut Odang, benih padi Sipa yang digunakan itu ada 8 jenis, setiap badeng diisi butir padi Sipa sebayak 1-3 butir. Masa tanam padi Sipa dari mulai tanam sampai panen bervariasi antara 95 sampai 115 hari.
“Hasil panen dari tanam padi Sipa dalam satu badeng menghasilkan bulir padi kira-kira antara 200 - 250 butir per maley atau tangkai padi dengan asumsi per badeng 20 sampai 30 maley,” kata Odang.
SMA Negeri Situraja menanam padi alami benih Sipa ini dengan jumlah media tanam sebanyak 150 buah badeng.