GORAJUARA - Untuk melakukan tadabbur Al-Qur'an, ternyata banyak ayat yang mengajarkan untuk menggunakan logika dan argumen.
Dengan argumen dapat membantah pendapat orang lain, mematahkan keyakinan sesat dan membongkar kedustaan.
Salah satu contoh mengemukakan argumen itu terlihat saat Nabi Ibrahim menghadapi seorang raja bernama Namrudz.
Baca Juga: Makin Terpuruk! PSG Kini Bermain Monoton dan Mudah Dibaca Lawan, Ini Analisisnya
Dalam hal ini, Namrudz menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan karena dikatakan bisa menghidupkan dan mematikan.
Padahal maksud dari menghidupkan dan mematikan Namrudz itu adalah membunuh orang atau membiarkan orang itu hidup.
Untuk mematahkan ungkapan batil itu, Nabi Ibrahim menantang raja Namrudz dengan memintanya untuk menerbitkan matahari dari barat. Namrudz diam terbungkam kala mendengar tantangan tersebut.
Baca Juga: Pentingnya Pengaturan Jam Tidur, Inilah Durasi bagi Orang Dewasa
Saat kaum musyrikin melihat banyak berhala yang hancur dan tersisa satu berhala besar, mereka bertanya pada Nabi Ibrahim tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala itu.
Andai saja tuhan-tuhan itu banyak ditandai dengan banyak berhala, maka Nabi Ibrahim menjawab berhala yang besar itu yang menghancurkan berhala-berhala itu.
Pada akhirnya, itu menjadi jawaban yang membuat kaum musyrikin berpikir ulang tentang konsep tuhan mereka.
Baca Juga: One Piece 1074: Gila! Luffy Cs Bakal Dikawal oleh 50 Pacifista Bernama Mark III?
Nabi Ya'qub paham bahwa putra-putranya berbohong bahwa Nabi Yusuf telah dimakan serigala.
Dalam hal ini Nabi Ya'qub meragukan bila Nabi Yusuf dimakan serigala, di mana bajunya tidak terkoyak sedikit pun. Hanya ada bekas lumuran darah.