Dari bukulah awalnya Bung Karno berkenalan dengan Gladstone (Britania), Mazzini, Cavour, Garibaldi (Italia), Karl Marx, Friedrich Engel, Lenin (Rusia), Jean Jacquis Rousseau, Aristide Briand, Jean Jaures (Prancis), Mahatma Gandhi, Swami Viwekananda (India).
Baca Juga: Chelsea Melamar Raheem Sterling dengan Mahar 25 Juta Euro, Inginginkan 55 juta - 60 juta Euro
Jika dideretkan tentu akan kita dapatkan deretan panjang nama tokoh dunia, tanpa lupa menyapa rakyat kecil di desa-desa, di kampung-kampung, sekelas petani di gubuk reot. Merekalah Marhenis sejati, yang bekerja untuk diri dan keluarganya secara mandiri.
Begitulah Sukarno seorang tokoh pejuang pemikir sekaligus pemikir pejuang. Sebagai pemikir, ia larut ke dalam sedalam-dalamnya ke hati rakyatnya.
Kesungguhan dan kesederhanaan itulah membuatnya merasuk di hati rakyat yang dipimpinnya. Baik pembesar dunia maupun rakyat jelata di negeri ini adalah buku bacaan mahaluas bagi Bung Karno menyelami jiwa bangsanya.
Baca Juga: Bikin Geger Pernyataan Mahatir Klaim Kepri Harusnya Masuk Wilayah Malaysia
Bagi Bung Karno, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dikenal kini, sudah mulai dilakoni jauh sebelum gerakan itu ada. Begitu pula dengan Kurikulum Merdeka, Bung Karno memerdekakan pikirannya dengan buku-buku bermutu.
Saat remaja, Bung Karno tidak menunggu digerakkan, ia sadar dengan gerakan untuk menggerakkan rakyatnya meraih kemerdekaan.
Selamat bulan Bung Karno, Juni 2022.***