GORAJUARA - Untuk bangun kejayaan Indonesia, Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, Sekjen DPP AKSI berpesan, "guru-guru jangan sekali-kali melakukan tindakan ini di kelas".
Pertama, guru-guru jangan membicarakan keburukan tentang bangsa Indonesia di depan murid-murid. Keburukan bangsa yang disampaikan di kelas akan membentuk mental inferior.
Mental inferior adalah bibit lahirnya generasi bangsa tidak berkualitas, pesimis, kalah sebelum bertanding, dan selalu menganggap dirinya lebih rendah dari bangsa lain.
Baca Juga: Mengantarkan Kejayaan Indonesia.... Prabowo Subianto Pemimpin Besar Republik Indonesia...
Kedua, guru-guru jangan memuji-muji bangsa Indonesia tanpa menyajikan data-data terpercaya. Puji-pujian untuk bangsa Indonesia tanpa data akan jadi cemoohan murid-murid.
Ketiga, guru-guru jangan menjelek-jelekan pemimpin. Menjelek-jelekkan pemimpin akan membentuk mental murid-murid jadi pemberontak. Pola pikir berbahaya bagi keamanan negara.
Keempat, guru-guru jangan mengajarkan ilmu yang berhenti hanya sebatas pemahaman, tapi harus jadi keterampilan hidup sehari-hari, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh murid.
Baca Juga: Tidak Ada Bangsa Besar Tidak Menghargai Guru....Aku Guru Hebat...
Sebelum mengajar guru-guru harus melakukan literasi untuk memverifikasi, dan memilih, ilmu-ilmu yang mengandung keterampilan hidup dan bermanfaat bagi murid di kehidupan.
Kelima, guru-guru harus mengajarkan kepada murid-murid untuk menarasikan keunggulan bangsa Indonesia berdasar fakta di masyarakat di berbagai media informasi.
Setiap pembelajaran, harus melahirkan produk pendidikan berupa praktik-praktik baik, atau fakta-fakta baik tentang bangsa Indonesia dinarasikan di media sosial.
Baca Juga: Diskusi Guru-Guru Untuk Menyemangati Siswa Shalat Dhuha... Optimis Tanpa Batas...
Keenam, guru-guru harus melakukan inovasi konten pembelajaran berdasar pada paradigma terbaru, dan penemuan-penemuan teknologi terbaru.
Di era informasi, perubahan tidak lagi berlaku lima atau 10 tahunan, tetapi bisa terjadi dalam hitungan detik. Dari jumlah 8,08 miliar penduduk dunia, 55,35 (66,2%) miliar pengguna internet.