Penjelasan Kapolda Melemparkan Gas Air Mata Saat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan

photo author
- Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:25 WIB
Kericuhan Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan BRI Liga 1 Arema vs Persebaya. (Gorajuara/ dok: Twitter/ @PelatihBart)
Kericuhan Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan BRI Liga 1 Arema vs Persebaya. (Gorajuara/ dok: Twitter/ @PelatihBart)

GORAJUARA - Terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menewaskan 130 orang. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyayangkan langkah aparat menggunakan gas air mata di dalam stadion untuk membubarkan ricuh suporter.

Arema FC vs Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 2022-2023 pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam WIB, berakhir ricuh. Bahkan, kericuhan itu memakan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dalam laga itu, Arema FC takluk 2-3 dari Persebaya. Alhasil, suporter Arema FC (Aremania) kecewa berat dan ngamuk di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Kisah Tragis Bocah 10 Tahun, Teriak Histeris Saat Kehilangan Temannya Di Stadion Kanjuruhan

Kericuhan ini pun dibubarkan dengan melemparkan gas air mata oleh polisi yang berada di lokasi.

Pelemparan gas air mata ini pun membuat kontroversial karena ada berbagai pendapat karena hal tersebut.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan alasan anggotanya menggunakan gas air mata untuk mengendalikan suporter Arema FC yang turun ke tengah lapangan karena merasa kecewa usai timnya kalah. Nico menyebut suporter Arema telah bertindak anarkis dengan menyerang petugas, merusak stadion, hingga berusaha mencari para pemain dan ofisial Arema FC.

Baca Juga: Aparat Keamanan Jadi Sorotan Terkait Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

"Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu (2/10).

"Dalam prosesnya itu, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan (penembakan) gas air mata karena sudah anarkis, sudah menyerang petugas, merusak mobil, dan akhirnya kena gas air mata," tambahnya.

Setelah polisi menembakkan gas air mata, para suporter itu berhamburan ke satu titik keluar stadion. Saat itulah terjadi penumpukan suporter hingga kekurangan oksigen.***

Anda ingin mendapatkan berita update setiap hari dari Gorajuara.com. Ayo gabung di Grup Telegram “Gorajuara.com News”, caranya klik link https://t.me/gorajuaranews, Kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini