GORAJUARA - Gerbang Damaskus adalah pusat kehidupan budaya Palestina, tetapi pasukan Israel terus menyerang warga Palestina di alun-alun.
Yerusalem Timur yang Diduduki seperti Gerbang Damaskus, atau Bab al-Amud telah muncul kembali sebagai titik nyala antara Palestina dan pasukan Israel di Yerusalem Timur yang diduduki.
Sejak awal Ramadhan pada 2 April, pasukan Israel, termasuk unit yang menyamar, telah menyerang dan menangkap warga Palestina di daerah Gerbang Damaskus hampir setiap hari. Ratusan lainnya ditangkap dari kompleks Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Rapat Pleno Kelulusan Merdeka Belajar, Semua Siswa Lulus Berprestasi
Adegan serupa didokumentasikan Ramadhan lalu selama protes terhadap upaya Israel untuk secara paksa menggusur warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur dan perang 11 hari Israel di Gaza.
Gerbang Damaskus adalah alun-alun era Ottoman, yang telah dalam bentuknya yang sekarang sejak 1537. Ini adalah yang terbesar dari tujuh gerbang terbuka ke Kota Tua Yerusalem, yang terletak di Yerusalem Timur.
Selama protes, periode ketegangan politik, dan pada acara-acara keagamaan seperti Ramadhan, lebih banyak orang Palestina berkumpul di Gerbang Damaskus, dan kemungkinan respons kekerasan dari pasukan Israel meningkat.
Israel sering menyebut para pengunjuk rasa sebagai “perusuh”, tuduhan yang ditolak oleh warga Palestina.
Israel secara militer menduduki Yerusalem Timur yang mayoritas penduduknya adalah Palestina selama perang tahun 1967. Mayoritas negara di dunia tidak mengakui kedaulatan Israel di Yerusalem Timur, menganggapnya sebagai wilayah pendudukan.
Israel menyatakan seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang "lengkap dan bersatu", yang diabadikan oleh hukum.
Baca Juga: Pasar Tumpah Jadi Penyebab Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2022
Analis mengatakan Gerbang Damaskus dan kompleks Masjid Al-Aqsa adalah tempat di mana perjuangan atas kendali dan ruang antara pendudukan Israel dan Palestina di Yerusalem meletus.