“Sepanjang siswa yang sekolah di sini, mulai datang, sampai pulang, nilai, sikap, perilaku disisipkan termasuk kepemimpinan. Termasuk di kelas diberikan piket, ada ketua kelas dan senatnya, kegiatan lain misal outbond, karena ASN ini perlu dibekali lebih banyak kesempatan supaya leadership terbangun,” katanya.
Sedangkan materi-materi cyber defence disediakan dari dasar keilmuan tentara siber di institusi Kemhan dan TNI.
“Nantinya para peserta punya kemampuan untuk menangkal berbagai serangan-serangan siber seperti ke situs-situs pemerintahan,” ucapnya.
Kabid Opsdiklat Kolonel Kav I Dewa Made Gede, S.Sos., menambahkan, peserta diklat juga dipandu untuk menyelesaikan konflik sosial. Bagaimana seorang ASN berorientasi pelayanan, kekuatan apa yang dimiliki, akuntabilitas, hingga tanggung jawab dalam peranannya.
“Itu yang harus dipahami ASN. Nanti dilihat ilmu apa yang akan diberikan. Hal ini yang ditekankan kepada siswa sehingga bisa menguatkan karakternya ke depan. Bangga melayani bangsa, itu yang harus dimiliki di awal, yang akan dipicu di awal. Bagaimana menghilangkan ego masing-masing, sehingga tercipta kerja tim, membuat jejaring, berjejaring akan menguatkan karier ke depan,” katanya.
Kabid Rendiklat Wahyudi Indrayana, SP., M.M., menuturkan, sesuai dengan tugas dan fungsi Tekfunghan, bidang fungsional ini materi yang disesuaikan dengan kebutuhan instansi pembina masing-masing. Yang berbeda, apapun pelatihannya ada penguatan pengayaan materi lokal dalam sistem bela negara.
“Implementasi bela negara diterapkan dengan pengawasan dari kepala kursus dan pembina. Setiap kegiatan selama mengikuti Diklat harus mencerminkan atau menerapkan bisa sejalan dengan nilai bela negara. Selain dari sisi keilmuan, sikap dan perilaku akan terasa terbangun,” katanya.
Di materi cyber defense, kata dia, diberikan pelatihan teknis yang memberikan peningkatan kemampuan dan keterampilan kepada pegawai yang jabatannya membidangi keamanan siber. Materi yang disampaikan berkaitan keamanan fundamental komputer, kemanan jaringan, teknik serang siber dan ansitipasinya, forensik teknologi informasi, yang ditutup dengan simulasi serangan dan pertahanan siber.
Pada 2023 Pusdiklat Tekfunghan sudah bekerja sama dengan 17 Kementerian dan Lembaga, dan 2024 jumlahnya akan bertambah.
“Kami juga mendapatkan kepercayaan dari Kemenpora untuk mendidik latsar bagi atlet berprestasi internasional, termasuk atlet Paralympic. Mereka terus berlatih dan bertanding maka membutuhkan pendidikan tambahan khusus,” tuturnya.
Diklat ASN Kota Bandung
Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya berterima kasih kepada Kapusdiklat Tekfunghan Kemhan yang telah menerima kunjungan kerja itu.
“Saya sangat merasa terhormat, karena dihadiri oleh jajaran Pusdiklat Tekfunghan,” ucapnya.
Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, DPRD Kota Bandung sebagai penyelenggara pemerintah daerah juga bertanggung jawab atas kehadiran ASN bagi kebutuhan pelayanan publik. Kota Bandung telah menerima sejumlah penghargaan, termasuk urusan pelayanan publik.