GORAJUARA - Sebanyak 20 negera sudah terserang varian baru Omicron di wilayahnya.
"Sampai saat ini sudah ada 20 negara yang melaporkan adanya varian baru Omicron di wilayahnya," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi
Baca Juga: Duta Hukum dan HAM Jawa Barat 2020, Anisa Nurfadhilah: Ingin Wujudkan Sekolah dan Siswa Sadar Hukum
"Saat ini per 1 Desember 2021, tandas Siti, sudah lebih dari 20 negara yang melaporkan adanya varian Omicron.
Negara tersebut, seperti Inggris, Austria, Italia, Jerman, Australia, dan lain sebagainya," katanya Siti dalam konferensi pers virtual pada, Rabu 1 Desember 2021.
Baca Juga: Benahi Perpustakaan SMA Negeri 1 Batujajar, Sekaligus Bangkitkan Minat Siswa dalam Berliterasi
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes itu menyebutkan, terakhir negara yang melaporkan adanya varian Omicron adalah Jepang.
"Hari ini ditambah negara Jepang yang melaporkan tambahan kasus Omicron," ucapnya.
Baca Juga: Ciptakan Sarana dan Prasarana Nyaman, Proses Kegiatan Belajar Mengajar akan Berjalan Optimal dan Berkualitas
Menurut Siti, negara yang melaporkan varian Omicron mungkin jumlahnya akan bertambah.
"Apalagi, terjadi peningkatan kasus konfirmasi dari 161 kasus menjadi 249 kasus Omicron di seluruh dunia," tandasnya.
Baca Juga: Hantarkan Lulusan SMA Negeri 1 Batujajar ke Jenjang Perguruan Tinggi dan Dunia Kerja
Namun, Siti mengimbau, masyarakat tidak perlu panik. "Masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan serta meningkatkan dan mempercepat cakupan vaksinasi," katanya.
Protokol kesehatan selalu diterapkan, lanjutnya, meskipun kita sudah divaksinasi.
Baca Juga: Fasilitas Sarana dan Prasarana di Sekolah Memadai Bisa Meningkatkan Prestasi Siswa
"Upaya penemuan kasus yang dilanjutkan dengan pemeriksaan jenis varian, tetap perkuat pelacakan kontak dan intensifikasi kasus-kasus yang berkelompok atau klaster," tukasnya.***