GORAJUARA - Di masa krisis energi UE, ditambah kebijakan stop ekspor nikel oleh pemerintah, tentunya akan mendorong peluang investasi luar negeri di Indonesia.
Sejak 1 Januari 2020, Indonesia resmi memberhentikan ekspor nikel demi melindungi stok nikel yang semakin menipis.
Hal ini adalah bentuk proteksi SDA yang baik bagi Indonesia. Pemberhentian ekspor ini juga mendapat gugatan di WTO.
Hal ini dikarenakan banyak negara anggota UE merupakan negara pengeskpor nikel terbesar dr Indonesia.
Kebijakan tersebut membuat negara-negara pengimpor pun mengalami krisis energi.
Seperti yang dikatakan oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ia berkata bahwa kita tidak perlu takut dengan gugatan tersebut.
Kebijakan ini justru akan membuka peluang perusahaan multinasional untuk melakukan investasi pembangunan pabrik baterai di Indonesia, sehingga meningkatkan daya nilai jual nikel.
Kebijakan stop ekspor nikel mentah Jokowi yang satu ini, ternyata dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.
Adanya foreign investment ini akan membantu Indonesia meningkatkan pertumbuhan ekonominya, dan mempromosikan peranan Indonesia di kancah internasional.
Jika dilihat lebih lanjut, adanya foreign investment merupakan salah satu bentuk kerjasama internasional.
Baca Juga: Pergelaran Pentas Seni Virtual Tutup Rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Bandung ke-211
Seperti terjemahan namanya, international cooperation adalah sebuah kerjasama antar aktor di dunia international.