GORAJUARA - Beberapa hari yang lalu, publik di media sosial banyak membandingkan dua satuan berseragam ini.
Tentu saja ini hanyalah satire belaka. Tapi, satire atau sindiran ini justru sangat berarti sebagai tamparan keras bagi polisi.
Kerja kepolisian tengah menjadi sebuah sorotan yang luas.
Pun nyaringnya kritik satire soal satpam BCA ini, merupakan reaksi dari kerja-kerja kepolisian yang dianggap tak memuaskan.
Pada akhir tahun 2020 lalu, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei persepsi publik terhadap kinerja badan dan lembaga negara.
Dalam survei tersebut, Polri menjadi lembaga yang kinerjanya dianggap paling buruk, yakni dengan persentase 78 persen.
Baca Juga: Jawa Barat Siap Raih Juara Umum di Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional ke-VIII di Belitung
Kemudian, lembaga dengan kinerja terburuk di bawah Polri adalah DPR.
Untuk faktor etos kerja, Polri hanya mencatat tingkat kepuasan sebesar 38 persen.
Untuk faktor keadilan 27 persen, integritas 16 persen, empati 12 persen, dan faktor lain sebesar 7 persen.
Adapun lembaga yang kinerjanya paling baik di mata publik adalah TNI.
Lembaga yang dianggap tidak perform dengan baik adalah Polri.
"Artinya, dalam anggapan publik, polisi justru berkinerja buruk," ungkap Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.