GORAJUARA - Setiap tahun, tepat pada 25 November, Indonesia merayakan Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi dan pengabdian para guru.
Hari ini memiliki makna yang mendalam dalam sejarah pendidikan di Indonesia, tak terlepas dari peran penting Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam perjalanannya.
Sejarah Hari Guru berakar jauh sebelum Indonesia merdeka, melewati masa kolonial Belanda hingga pendudukan Jepang.
Baca Juga: Gratis! 10 Link Twibbon Keren untuk Meriahkan Hari Guru Nasional 2024!
Pada masa itu, guru tidak hanya berfungsi sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pejuang yang turut mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Hari Guru ditetapkan sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan para guru yang menghadapi berbagai tantangan sepanjang zaman.
Jejak awalnya bermula di era Hindia Belanda dengan pendirian Sekolah Guru Negeri di Surakarta pada 1851, yang sebelumnya dikenal sebagai Normal Cursus.
Baca Juga: 10 Ucapan Hari Guru Nasional 2024 yang Penuh Makna dan Menginspirasi
Sekolah ini dirancang untuk mencetak guru yang bertugas di daerah-daerah terpencil.
Pada tahun 1912, terbentuklah Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB), organisasi pertama yang menghimpun guru dari berbagai latar belakang, seperti guru desa dan kepala sekolah.
Namun, perbedaan status di antara anggotanya melahirkan organisasi-organisasi baru, seperti Persatuan Guru Bantu (PGB) dan Perserikatan Guru Desa (PGD).
Semangat kebangsaan yang menguat kemudian membawa perubahan signifikan pada tahun 1932, ketika PGHB berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI), meskipun langkah ini mendapat tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.
Saat masa pendudukan Jepang, organisasi pendidikan, termasuk PGI, dibubarkan. Namun, para guru tetap bergerak dengan membentuk organisasi baru yang diberi nama "Guru" pada 1943.