GORAJUARA - Sebuah tayangan film pendek monyet di youtube mempertontonkan bagaimana orang Afrika memanfaatkan monyet untuk menemukan air di gurun yang sangat kering.
Pohon-pohonan dan tanah di sekitar gurun terlihat kering. Air menjadi barang sangat berharga sama dengan emas. Orang-orang Afrika sangat cerdas mengenali alam dimana dia tinggal.
Alam Afrika punya pesan untuk kita, sebuah benda bisa berubah harga karena situasinya berbeda. Menemukan air di gurun Afrika, seperti menemukan segepok uang di Jakarta.
Baca Juga: Pesan Universal dari Gubernur Ridwan Kamil
Namun demikian dimanapun orang berada selalu ada benda-benda yang menjadi primadona. Bagi monyet kacang adalah benda yang bisa memenuhi hasrat makan mereka.
Ketika ada sekawanan monyet di gurun, hal itu bertanda ada air di sekitar gurun. Monyet tahu dimana tempat air berada.
Untuk mengetahui sumber air, monyet harus ditangkap kemudian diberi makanan yang membuat monyet harus minum. Setelah itu monyet dilepas dan monyet akan berlari menuju tempat air.
Baca Juga: Di Mana Letak Kemerdekaan Guru, Temu Pendidik Nusantara 9
Untuk menangkap monyet, sebuah lubang dibuat di tanah. Lalu kacang dimasukkan ke dalam lubang. Selanjutnya lubang diamati dari jauh.
Monyet mendekat dan memasukkan tanggannya ke lubang. Kacang dalam lubang digenggamnya, dan monyet tidak bisa mengeluarkan tanggannya karena terganjal genggaman kacang.
Monyet meronta-ronta ingin mengeluarkan tangannya dan tidak mau melepaskan genggaman kacang. Sehingga tangannya tidak bisa keluar dan dia tidak bisa kemana-mana.
Baca Juga: Selamat Sukses Bu Faliqul Mewakili Indonesia Diklat QITEP Asia Tenggara
Monyetpun tertangkap dan diikat. Kemudian monyet diikat di pohon, lalu monyet diberi makanan dan beberapa saat dibiarkan. Setelah makanannya habis, monyet di lepas.
Monyet berlari mencari air untuk minum dan jejaknya diikuti. Monyet lari terus menuju sumber air dan akhirnya sumber air ditemukan.
