GORAJUARA - SMAN 1 Bandung, menerima kunjungan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Sumatera Barat, Senin, 30 Mei 2022 lalu.
Dalam rombongan hadir Kepala KCD V Dinas Pendidikan, Ketua MKKS Provinsi, Ketua MKKS Kabupaten Sijunjung dan Kepala SMAN Sijunjung Sumatera Barat.
Kunjungan rombongan dari SUmater Barat ke SMAN 1 Bandung, studi banding terkait dengan penerapan Learning Manajemen System (LMS) yang telah dilakukan sebelum pandemi.
Baca Juga: Sekolah Lembaga Tertinggi Negara, Diskusi Pasca Upacara Hari Lahir Pancasila
Tuti Kurniawati mengatakan SMAN 1 Bandung sebelum Pandemi Covid-19 terjadi, sudah mengembangkan dan mengaplikasikan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Siswa dan guru di SMAN 1 Bandung sudah terbiasa menggunakan LMS. Implementasi LMS yang dikembangkan di SMAN 1 Bandung merupakan upaya adaftasi dunia pendidikan dengan era digital.
Kehadiran teknologi informasi bukan hanya untuk kegiatan-kegaiatan bidang ekonomi, tetapi harus bisa meningkatkan kualitas layanan penddiikan.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Refleksi Saatnya Indonesia Bangun Peradaban Dunia
Kehadiran teknologi informasi, dirasakan oleh Tuti Kurniawati sebagai cara efektif untuk melakukan pembelajaran kreatif, inovatif, efektif, dan efisien serta dapat dilakukan dari mana saja.
Sejak tahun 2019 SMAN 1 Bandung sudah menggunakan LMS sendiri. Aplikasi LMSnya diberi nama e-lmu (baca:elmu). Elmu dalam bahasa Sunda berarti ilmu.
LMS yang digunakan SMAN 1 Bandung dirancang sendiri. Fitur dibuat khusus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan sekolah.
Baca Juga: Meneladani Nabi Muhammad Sebagai Pemimpin Lemah Lembut
Di dalam LMS ada Ruang Riang Belajar, Ruang Kolaborasi Guru dan siatem informasi manajamen sekolah. Dalam pemanfaatan teknologi informasi, SMAN 1 sudah menjadi juara nasional pada program sebatik (sekolah berbasis TIK) dan pembatik (pembelajaran berbasis TIK).
Jadi jauh sebelum Covid SMAN 1 Bandung sudah terbiasa belajar menggunakan LMS. Ketika Pandemi Covid-19. guru dan siswa sudah terbiasa belajar daring, ungkap Tuti Kurniawati.
