Selama menjadi Kasubbag TU, tambah Yati, dirinya tidak pernah menentang dalam tugas, dan kalau ada program yang kurang sepaham dengan bidang tata usaha, maka selalu dibicarakan. Bahkan, itu termasuk kepada kepala sekolah.
Baca Juga: SMK Negeri 2 Subang Sebagai Sekolah Pencetak Wirausaha
“Misalnya ada pekerjaan dari kepala sekolah yang sekiranya tidak sepaham dengan bagian TU, maka saya selalu membicarakannya, dan mencari solusi yang terbaik. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman,” katanya.
Meski SMA Negeri 1 ini sekolah paling tua di Kota Bandung, dan berada di jantungnya pusat kota, jelas Yati, namun dalam urusan kerja lebih mengutamakan kekeluargaan, beriringan dan seirama. “Itulah yang bisa disebut sebagai kenangan manis,” ujar Yati.
SMA Negeri 1 sebagai sekolah yang berbasis IT, tambah Yati, sebelum mengakhiri masa jabatannya dirinya berharap semua staf tata usaha mahir IT, jangan sampai ketinggalan dan harus mengikuti perkembangan zaman yang serba canggih ini.
Harapan lainnya, ungkap Yati, ingin mempercantik tiang-tiang bangunan SMA Negeri 1 dengan dilapisi dengan batu alam, tidak menggunakan cat. Tetapi tidak merubah sebagai bangunan yang masuk dalam daftar cagar budaya Indonesia (heritage).***