Selain itu, lanjutnya, koordinator BK juga melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait prestasi siswa atau kerawanan siswa.
Melaksanakan dan mengatur pembagian jadwal Home Visit kepada siswa berserta guru BK dan wali kelas.
“Menyusun dan mengarsipkan data kasus siswa, dan laporan pelaksanaan BK secara berkala,” tandas Sukmayanti.
Menurut Sukmayanti, keberadaan BP/BK sangat penting di setiap sekolah, karena sebagai pendamping siswa untuk melayani kebutuhan dalam proses pembelajaran siswa di sekolah tersebut.
Baca Juga: Omricon Ada di Indonesia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Dapat 3 Arahan dari Presiden
Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, ungkap Sukmayanti, SMA Negeri Jatinangor dilengkapi ruangan BK yang refresentatif, yakni memenuhi standar kerahasaiaan siswa dalam mengemukakan permasalahannya.
“Alat bantu BK, seperti komputersisasi, analisis data, angket analisis data, buku sumber, buku tentang kelanjutan karir siswa dan lain-lain,” tuturnya.
Koordinator BK dengan bantuan guru BK dan wali kelas, lanjutnya, selama ini hampir bisa mengungkap dan bisa menyelesaikan beberapa masalah siswa dengan koordinasi pihak terkait, di antaranya orangtua dan para wakil kepala sekolah.
Baca Juga: Situasi Tanggap Darurat Terkait Omicron, Pemerintah Minta Masyarakat Jangan Lakukan Ini
“Koordinator BK SMA Negeri Jatinangor memberikan layanan dalam proses bimbingan, di antaranya layanan konseling individual,” ujarnya.
“Layanan ini bermaksud untuk memberikan bantuan kepada siswa agar bisa keluar dari masalahnya dan mampu mengembangkan potensi belajarnya,” tambahnya Sukmayanti.
Adapun upaya koordinator BK dalam memajukan SMA Negeri Jatinangor, ungkap Sukmayanti, di antaranya mendidik dan membimbing siswa agar selalu berperilaku baik.
“Siswa harus bersikap sopan santun, berahklaqul karimah sesuai dengan tuntun Al-quran dan hadits, dan ikut serta dalam bimbingan karir khusus siswa yang mau melanjutkan ke PTN,” katanya.
“Selaku guru BK berhak mendidik dan membimbing siswa/i untuk berkontribusi guna memajukkan sekolah dalam segi pendidikannya,” lanjut Sukmayanti.***