GORAJUARA - Negara adalah beban guru. Guru selalu khawatir dengan nasib negara di masa depan. Hari ini kita hidup berkelimpahan dengan tantiem miliaran, tapi esok belum tentu.
Sebenarnya guru khawatir dengan kondisi negara, ketika pejabat memperlihatkan acara makan-makan di kantor sekalipun sederhana, sementara rakyat ada yang tidak makan berhari-hari.
Sebenarnya guru juga khawatir dengan nasib negara, ketika anggota DPR berjoget-joget berbahagia karena sudah tidak khawatir tujuh turunan tidak makan.
Ketika orang tua melaporkan anaknya depresi karena merasa dibully akibat tidak bisa memahami pelajaran. Guru khawatir bagaimana nasib negara di masa depan.
Pelaku bully ternyata bukan teman sebaya anak-anak saja, seorang ibu melaporkan anaknya kerap dibully ayahnya dengan kekerasan fisik. Guru kkhawatir jangan hal buruk terjadi untuk negara.
Kadang guru khawatir, melihat orang tua murid tidak berdaya mengobati penyakit anaknya. Bagaimana dengan kesehatan negara di masa mendatang?
Baca Juga: Dana Abadi Kesejahteraan Guru... Guru Harus Bertransformasi dari PPT ke PPB...
Kadang guru khawatir dengan masa depan murid-murid yang telantar karena kedua orang tuanya cerai dan menikah lagi. Apakah negara di masa depan akan menelantarkan rakyatnya?
Guru khawatir ketika melihat antrian panjang masyarakat berobat dengan asuransi. Apakah ke depan layanan kesehatan masih mendapat jaminan negara?
Ketika ada pejabat mengatakan guru adalah beban negara, guru khawatir jangan-jangan itu kesalahan guru dalam mengajarkan tanggung jawab dan rasa terimakasih pada negara.
Baca Juga: Cek Ternyata Sepele.... Ciri Dari Pembelajaran Mendalam Murid Aktif Bertanya...
Kadang guru khawatir melihat orang tua murid, pejabat, ramai-ramai mempidanakan dan memenjarakan guru. Apakah ke depan negara ini akan memangsa orang tuanya sendiri?