GORAJUARA - Menciptakan budaya belajar sepanjang hayat harus jadi garapan bersama agar guru jadi kelas terhormat. Inilah refleksi 80 tahun Indonesia merdeka, ungkap Toto Suharya Sekjen DPP AKSI.
Di media sosial viral menyuarakan masih ada guru belum sejahtera. Ada yang bertanya, "mengapa masih ada gaji guru di bawah standar?" Di jawab, "karena kita tidak menghargai ilmu".
Dialog di media sosial ini mewakili pendapat saya, memang benar bangsa kita tidak menghargai ilmu, ungkap Toto. Kita termasuk negara dengan jumlah besar masyarakatnya tidak suka baca.
Baca Juga: Dalam Pembelajaran Mendalam Organisasi Profesi Jadi Mitra...
Masyarakat tidak suka baca adalah cerminan bahwa masyarakat itu tidak menghargai ilmu. Dampaknya, profesi guru tidak memiliki status terhormat dan dipandang sebelah mata.
Di negara tidak suka baca, guru menjadi profesi yang tidak diminati generasi muda. Pada saat dialog dengan mahasiswa calon sarjana pendidikan, dia mengatakan tidak berminat jadi guru.
Hanya satu dua dari orang-orang terbaik yang berminat jadi guru. Di negara-negara yang telah berhasil sejahtera, para calon guru diseleksi dari orang-orang terbaik dan dijamin hidup layak.
Baca Juga: Inilah Prinsip Pembelajaran Mendalam... Ingat Biar Tidak Gagal Paham...
Mereka tidak sembarangan orang merekrut guru, mereka sadar gurulah yang akan menjaga kedaulatan dan keberlangsungan eksistensi negara. Kualitas bangsa identik dengan kualitas guru.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI, tugas negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Seharusnya negara berkomitmen menjaga marwah guru.
Dalam teori-teori pendidikan, para ahli sudah bulat sepakat, untuk mewujudkan layanan pendidikan berkualitas kuncinya, negara wajib sediakan guru-guru berkualitas.
Baca Juga: Ada Murid Bersekolah Tanpa Belajar... Bisakah Terjadi...?
Status sosial guru dijaga harus jadi kelas terhormat di atas pejabat-pejabat publik negara. Seberapa besar gaji pejabat publik negara, mereka tidak mengajar ilmu di kelas-kelas.
Buruknya prilaku pejabat publik, tidak begitu berpengaruh pada situasi negara, jika masih ada guru-guru berkualitas, berdedikasi, hadir di kelas-kelas mengajarkan moralitas, etika, dan cita-cita.