GORAJUARA - Jangan sedih jika kamu mendapat ujian. "Jika Allah mencintai seorang hamba-Nya. Dia akan mengujinya. (HR. Tirmidhi).
Hadis Nabi ini mengingatkan kita pada isi Al Quran. Nabi Muhammad SAW diutus Allah ke muka bumi untuk memberi kabar gembira dan pengajaran pada semua manusia.
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Saba, 34:28).
Baca Juga: Wow....Polisi Indonesia Terkorup di Asia Tenggara...
Manusia kadang selalu tertipu dengan prasangkanya. Manusia kadang melihat sesuatu itu baik atau buruk menurut prasangka hawa nafsunya dan penglihatannya.
Tidak sama antara hal baik dan hal buruk. Baik dan buruknya sesuatu bukan sekedar prasangka berdasar penglihatan kita terhadap sesuatu, tapi baik dan buruk menurut Allah.
Untuk mengetahui baik dan buruk menurut Allah, kita harus menggali ilmu dari Al Quran. Dialog antar manusia dengan Allah umumnya hanya bisa terjadi melalui Al Quran.
Baca Juga: Hal Dilarang Dalam Penggunaan Dana BOSP...Permendibudristek No. 63 tahun 2023...
Peninggalan Nabi Muhammad SAW setelah Beliau meninggal adalah Al Quran. Hingga saat ini, kurang lebih 1400 tahun, Al Quran masih terpelihara keotentikannya.
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Az Zumar, 39:49).
Menurut pandangan manusia ketika ditimpa bahaya dia menganggap ujian, dan ketika diberi nikmat sebagai kesuksesan. Padahal kesuksesan adalah ujian, dan bahaya adalah kecintaan Allah.
Baca Juga: Penilaian Dalam Kurikulum Merdeka
Sebagai merujuk pada hadis, bahaya atau ujian adalah tanda cinta Allah kepada hambanya. Maka Allah mengabarkan jangan takut, jangan sedih, Allah pelindung dan penolong orang-orang takwa.
Ketika kita ditimpa bahaya atau ujian, seharusnya kesenangan hati yang kita dapat sebab itu tanda cinta. Namun sebaliknya ketika kita sukses itulah bahaya sesungguhnya yang menimpa.***