Proyek Masa Depan Selokan Anti Banjir Ramah Lingkungan....

photo author
- Senin, 20 Maret 2023 | 19:28 WIB
Selokan Anti Banji Karya Siswa SMAN 15 Bandung (GoraJuara.com/dok AKSI)
Selokan Anti Banji Karya Siswa SMAN 15 Bandung (GoraJuara.com/dok AKSI)

 

GORAJUARA - Proyek selokan anti banjir, berawal dari prilaku masyarakat membuang sampah ke sungai, dan terjadinya banjir yang langganan terjadi hampir di setiap daerah. Terwujud ide inovasi selokan. 

Indonesia memiliki 5500 sungai induk. Sampah rumah tangga merupakan faktor dominan penyebab banjir. Data banjir dari BBC News banjir tertinggi terjadi pada tahun 2021. 

Dari masalah ini, siswa SMAN 15 Bandung merancang sebuah proyek selokan anti banjir. Selokan ini didesain untuk lingkungan perumahan. 

Baca Juga: Siswa SMAN 15 Bandung...Temukan Konsep Alternatif Intimate Wedding Rp. 10 Jutaan...

Air dari selokan dialirkan ke bawah tanah sekitar 10 meter di bawah tanah. Mereka merancang selokan yang aliran airnya ke bawah dengan pemilah sampah dengan tenaga hidrolik.

Air selokan yang sudah dipilah sampahnya kemudian dialirkan ke penampungan pemisah air dengan lumpur. Kemudian air dialirkan kembali ke penampungan pengolahan air bersih.

Air bersih yang sudah dipilah dari sampah dan lumpur, kemudian dipompa kembali ke permukaan untuk kembali digunakan oleh warga untuk menyiram tananaman.

Baca Juga: Pemanfaatan Website Study Buddy Untuk Belajar Efektif....

Kemudian lumpur yang sudah dikumpulkan dalam penampungan digunakan sebagai kompos untuk pemupukkan tanaman. Sampah hasil dari pemilahan diangkut ke permukaan untuk di olah.

Sekalipun ide siswa ini masih sulit diwujudkan dalam kenyataan, tetapi ide mereka untuk menyelesaikan banjir sudah menampilkan bagaimana mereka bernalar kritis dan kreatif. 

Pada siswa siswa cara berpikir kritis menyelesaikan masalah sudah mencerminkan bagaimana dunia pendidikan telah mengajarkan siswa menjadi manusia penyelesai masalah. 

Baca Juga: Menjaga Kebersihan Tangan Bukan Hanya Pada Masa Pandemi...

Jika model-model pembelajaran ini terus dikembangkan dan diapresiasi oleh guru, maka siswa akan tumbuh menjadi manusia-manusia bernalar kritis.

Filosofi pendidikan saat ini sudah berubah, bukan lagi melahirkan siswa-siswi yang mahir menjawab soal ujian di atas kertas, tetapi siswa yang mampu mengenali masalah lingkungannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB