GORAJUARA - Guru-guru yang baik merasa tidak berjasa pada muridnya. Guru yang baik rendah hati karena semua jasa baik milik Allah.
Guru adalah jabatan paling mulia di muka bumi. Guru adalah pewaris pada nabi. Setelah para nabi wafat, guru-guru lah yang melanjutkan ajaran-ajaran para nabi.
Seperti para nabi, guru dalam melayani murid-muridnya semata-mata karena melaksanakan tugas dan tanggunjawabnya kepada Allah.
Baca Juga: Jangan Sedih Jika Mendapat Ujian...Ujian adalah Tanda Allah Mencintai Mu...
"Mereka merasa telah berjasa kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang berjasa kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar". (Al Hujurat, 49:17).
Berdasar tafsir kementerian agama RI, ayat ini mengingatkan bahwa apapun nikmat yang manusia terima semua atas jasa Allah. Tidak layak manusia merasa berjasa.
Menurut Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI, ayat ini menjadi dasar bagi guru-guru untuk tidak merasa berjasa pada murid-muridnya.
Baca Juga: Pendidikan Tinggi Kebutuhan Tersier....Menyelami Pemikiran Kemdikbudristek...
Ayat ini menjadi pedoman bagi guru-guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang rendah hati selalu mengalamatkan kesuksesan murid-murid atas jasa Allah.
Guru tidak merasa berjasa atas kesuksesan murid merupakan etika profesi guru. Etika ini harus dipahami oleh para guru, agar guru-guru tidak terjebak merasa penentu kesuksesan murid.
Guru yang merasa berjasa atas kesuksesan murid-murid secara emosional bisa bersikap belebihan dan melahirkan sikap tidak etis seperti lahirnya tindakan-tindakan tidak terpuji.
Baca Juga: Dua Bahan Baku Manusia...Pahami Agar Mudah Jadi Manusia...
Sebaliknya guru yang tidak merasa berjasa atas kesuksesan murid-muridnya akan bersikap ramah, pemurah, pengasih, dan penyayang kepada muridnya.