GORAJUARA - Banyak orang yang menganggap bahwa pikirannya diisi oleh perasaan bersalah.
Ia mudah merasa bersalah pada hal sekecil apapun. Ia bahkan merasa bahwa perasaan bersalah ini membawa mereka pada kelelahan dan ketidakmampuan dalam beraktivitas.
Padahal, pikiran-pikiran yang ada pada dirinya berasal dari hal sepele.
Pada dasarnya, berdasarkan hasil penelitian The American Institute of Stress, sebagian orang terlahir dengan sistem saraf yang memiliki kepekaan tinggi (hyper sensitive person/HSP).
Ia akan membesar-besarkan stimulus yang datang, lebih emosional, serta memiliki sensitivitas yang tinggi.
Pada dasarnya, HSP bukanlah penyakit atau gangguan mental.
Baca Juga: Ciptakan Ketahanan Pangan, Pemkot Bandung Hadirkan Program Rapatar
HSP bisa saja diderita oleh seseorang karena genetik yang ia peroleh dari orang tuanya.
Contoh gejala seseorang yang menderita HSP adalah merasa kesal ketika menonton televisi dan terbawa suasana olehnya.
Sebenarnya, HSP ini membuat seseorang memiliki empati yang tinggi kepada orang lain.
Hal ini karena ia memiliki sensitivitas yang baik untuk merasakan apa yang orang lain rasakan.
Namun, HSP juga dapat membuat penderitanya berlebihan dalam menghadapi masalah.
Hal ini dapat memberikan beban hidup yang tidak semestinya diperoleh.
