Simak Penyebab Bucin, Ternyata Hormon Ini yang Mempengaruhinya

photo author
- Senin, 18 Oktober 2021 | 11:55 WIB
Bahagia ketika bisa berkumpul bersama teman-teman.*** (Gorajuara.com/Unsplash @robbie36)
Bahagia ketika bisa berkumpul bersama teman-teman.*** (Gorajuara.com/Unsplash @robbie36)

 

GORAJUARA - Pada tahun 2005, seorang antropolog asal Amerika yang bernama Hellen Fisher, melakukan sebuah penelitian terhadap 2.500 mahasiswanya.

Ia melakukan scanning pada otak responden dengan membandingkan fisiologis otak, pada saat mereka melihat foto orang yang ia sukai dan orang yang hanya sekadar dikenali.

Ketika melihat gambar seseorang yang mereka cintai, otak akan merespon dengan menghasilkan hormon dopamine yang lebih banyak.

Hormon dopamine inilah yang menyebabkan efek bahagia pada diri kita.

Baca Juga: Hal Ini yang Dilakukan Pemkot Bandung Terkait Penerapan Smart City

Sederhananya, hormon ini berfungsi untuk membuat kita penasaran terhadap ide-ide, dan mendorong kita untuk menggali atau mencari tahu tentang suatu hal secara mendalam.

Pada dasarnya, hormon inilah yang membuat seseorang menyukai orang lain secara mendalam atau yang kita kenal sebagai bucin.

Bucin sendiri dapat diartikan sebagai perasaan ingin bertemu atau terus berada di dekatnya.

Ia akan mendapatkan gairah hidup dan kebahagiaan secara mental dengan bucin ini.

Baca Juga: Waduh Mengkhawatirkan, Satgas Antiretenir Kota Bandung Terima 7.321 Pengaduan dari Masyarakat

Terkadang, kita menjadi seseorang yang tidak dapat berpikir secara rasional ketika menghadapi perasaan bucin ini.

Kita bisa saja menjadi seseorang yang memaksakan kehendak pada pasangan kita, hanya agar kebutuhan kita akan hormon dopamine ini terpenuhi.

Hubungan seperti inilah yang akan menjadi hubungan toxic (toxic relationship).

Tindakan pemaksaan dalam pemenuhan hormon ini bisa disebabkan, karena ia menjadikan pasangan kita sebagai satu-satunya sumber dopamine.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini