- Percaya
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan menumbuhkan sikap percaya, bahwa guru dan orang tua telah menjalankan peran masing-masing secara maksimal.
Tidak semua guru memahami teknologi dan teknik yang benar dalam mengajar kepada anak, karena guru cenderung lebih memahami cara mengajar secara konvensional (tatap muka).
Guru pun masih mencoba, mencari, dan mengobservasi cara terbaik dalam mengajar.
Sebaliknya, orang tua pun sudah berusaha untuk memahami materi, dan mengajarkannya kepada anak-anak.
Maka dari itu, rasa percaya antar satu sama lain haruslah dibangun.
Baca Juga: Dukung RUPTL Hijau, PLN Siap Tingkatkan Kontribusi EBT
- Komunikasi
Ketika orang tua mengumpulkan tugas anak, hendaklah komunikasikan kendala yang dihadapi pada saat mengerjakannya.
Terkadang, orang tua hanya mengumpulkan tugas tersebut tanpa memberikan feedback, sehingga guru melihat bahwa cara mengajarnya sudah baik.
Padahal, jika mengkomunikasikan kendala pada guru, guru akan mendapat saran dan kritik agar dapat memperbaiki cara mengajar untuk kedepannya.
- Penyesuaian jadwal
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kita tidak bisa menggunakan jadwal belajar konvensional dalam keadaan online.
Hal ini dikarenakan setiap orangtua memiliki waktu yang berbeda-beda dalam dalam mendampingi anaknya belajar.
Baca Juga: Bagikan Masker di Pasar Sederhana, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Minta Warga Tetap Waspada
Dengan ini, sudah pasti bahwa jadwal baru harus dibentuk dengan menyesuaikan pada waktu yang lebih fleksibel.
- Monitor penggunaan gawai pada anak
Mungkin beberapa anak akan merasa bahwa sepanjang pandemi, mereka selalu libur karena semua aktivitas dilaksanakan dari rumah.
Dengan demikian, tidak menjadi hal yang mustahil jika anak banyak menonton dan bermain gawai sebagai aktivitas yang mengisi keseharian mereka.